Universitas Negeri Surabaya

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta masyarakat mematuhi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah diputuskan pemerintah. Permintaan ini disampaikan Ma’ruf juga kepada umat Islam yang pada pekan depan bakal merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.

Saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (13/7), Ma’ruf menerangkan salah satu aturan dalam PPKM Darurat adalah larangan berkerumun, terutama yang melibatkan banyak orang. Aturan ini menurut Ma’ruf dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.

Itu sebabnya bagi umat Islam yang akan merayakan Hari Raya Kurban, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta agar tidak ada shalat Idul Adha, baik di masjid atau di luar masjid. Ma’ruf menambahkan imbauan untuk tidak berkegiatan di masjid termasuk shalat berjamaah hanya sementara sampai kondisi sudah memungkinkan.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga mengajak para ulama menjaga umat dari berita-berita bohong atau hoaks. Ma’ruf menjelaskan di era post truth sekarang ini banyak beredar informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Sayangnya menurut Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang, Banten ini, terkadang masyarakat yang tidak bisa membedakan antara informasi yang benar dan yang tidak benar. Termasuk informasi yang menyebut virus corona atau Covid-19 adalah konspirasi. Padahal Covid-19 adalah nyata.

Itulah sebabnya Ma’ruf menamakan era ini sebagai “istibah” yang artinya terserupakan. Akibatnya banyak orang keliru dan salah menerima informasi. Terutama jika tidak teliti dan tidak tabayyun.

Ma’ruf menegaskan, bahaya Covid-19 di tanah air saat ini kian mengancam. Korban semakin banyak berjatuhan termasuk dari kalangan tenaga kesehatan dan ulama. (ant)