Pesantren

Kastara.ID, Depok – Di Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, bakal ada pembangunan ponpes berlantai 5 (lima) di atas lahan wakaf seluas 2700 m2 yang bakal menelan anggaran hingga mencapai Rp 11 miliar. Peletakan batu pertamanya dilakukan Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono (12/9).

Terpanggil untuk membantu pendidikan agama Islam bagi yatim-piatu dan keluarga dhuafa, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Wijaya, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas (Panmas), yang dikomandoi Agustiar bersama pengurusnya menggagas pendirian pondok pesantren (ponpes) gratis di wilayah Mampang.

Hadir pada kesempatan ini Camat Pancoran Mas Utang Wardaya, Lurah Mampang, serta tokoh agama lainnya di sekitar Mampang.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono sangat mengapresiasi pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim dan Dhuafa Yayasan Baitul Marjan Wijaya yang akan dibangun di Jalan Pramuka Raya, Gang H Siun, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas. Kehadiran Pondok Pesantren ini diharapkan dapat semakin mendorong Kota Depok yang relijius.

“Mudah-mudahan ini bisa terus berkembang masjid-masjid maupun ponpes yang ada di sini. Demi Depok sebagai kota relijius,” ujarnya usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Yatim dan Dhuafa Yayasan Baitul Marjan Wijaya.

“Untuk itu marilah kita terus bersedekah dan berinfaq di jalan Allah. Kalifah Umar dan Kalifah Abubakar Sidiq menginfaqkan separuh dan bahkan seluruh harta mereka di jalan Allah,” ungkapnya.

Imam mengingatkan, sesungguhnya harta itu bisa dibawa sebagai bekal nanti ke akhirat apabila disedekahkan dan diinfaqkan ke jalan Allah. “Kami mengapresiasi rencana pembangunan pondok pesantren ini yang kabarnya dipelopori pengurus BKM Wijaya Kelurahan Mampang dan ucapan terima kepada para donatur yang telah mendonasi dananya untuk pembangunan ponpes ini. Semoga mendapat barokah dari Allah,” ucapnya.

Ketua BKM Wijaya, Kelurahan Mampang, Agustiar mengatakan, tercetusnya ide atau gagasan membangun pondok pesantren yang akan dikelola Yayasan Baitul Marjan Wijaya bermula dari keinginan para pengurus BKM Wijaya secara rutin setiap hari Jumat memberikan sedekah dan infaq kepada anak yatim dan piatu dan keluarga dhuafa.

Agar yatim piatu dan keluarga dhuafa memperoleh pendidikan agama Islam, di samping pendidikan umum. Apalagi di wilayah, menurutnya, belum ada pondok pesantren, apalagi gratis.

“Selain ada juga donatur yang akan berdonasi untuk biaya pembangunan pondok pesantren hingga rampung, begitu pula donatur lain. Alhamdulillah,” ungkap Agustiar seraya membenarkan dana pembangunan ponpes itu diproyeksikan menelan dana hingga mencapai Rp 11 miliar.

“Pembangunannya memakan waktu selama setahun. Insya Allah tahun depan sudah bisa dioperasikan pondok pesantrennya,” ujarnya. (*)