Esemka

Kastara.ID, Jakarta – Perintah menargetkan memproduksi dua juta mobil dalam lima tahun ke depan. Jumlah tersebut, 20 persen di antaranya adalah mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier.

Saat mengikuti diskusi virtual kemarin (12/11), Taufiek menjelaskan, selain mobil listrik kendaraan ramah lingkungan yang dimaksud juga mobil hybrid dan plug-in. Selain itu juga mobil yang masuk dalam kategori Low Carbon Emmision Vehicle (LCEV) dan mobil harga terjangkau rendah emisi (Low Cost Green Car/LCGC).

Taufiek merinci, dari dua juta yang diproduksi, 1,69 juta unit untuk memenuhi pasar otomotif domestik dan sisanya ekspor.

Menurutnya, di masa depan komposisi jenis mobil akan berubah. Mobil konvensional berbahan bakar fosil tidak lagi mendominasi. Posisinya bakal tergantikan oleh mobil ramah lingkungan. Itulah sebabnya menurut Taufiek, pemerintah melalui Kemenperin membuka pintu lebar bagi investor yang ingin menanamkan modal di bidang mobil ‘hijau.’

Pemerintah juga menargetkan produksi sepeda motor sebanyak 8,8 juta unit pada 2025 dengan 20 persennya adalah sepeda motor listrik. Sedangkan 1,1 persen di antaranya bakal diekspor.

Sejatinya kendaraan listrik sudah mulai masuk Indonesia. Namun menurut Taufiek semuanya masih dalam bentuk impor utuh atau completely build up (CBU) dari luar negara, terutama mobil. Sedangkan sepeda motor listrik sudah mulai tahap rakit lokal atau completly knock down (CKD) pada 2020.

Pernyataan Taufiek langsung mendapatkan tanggapan warganet. Sebagian besar meragukan rencana tersebut bakal terwujud. Pemilik akun @adeninho menuliskan sebuah teka-teki, “6000 unit sudah dipesan, indent 3 tahun, mobil apakah itu?” Jawaban ditunggu paling lama 2024.

Cuitan tersebut merujuk pada mobil Esemka yang sempat mencuat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

Pemilik akun twitter @sarimtasyid menyarankan mobilnya bernama Esemka Voltage. Ia pun menanyakan, keren atau tidak nama itu. Pemilik akun @martabaya menuliskan sebaiknya bernama Esemka skyhighwaydreamer.

Pemilik akun @Butter_Layer meminta pemerintah tidak bermimpi terlalu muluk. Ia menyebut lebih senang jika tarif listrik bisa turun hingga 70 persen. (ant)