Kastara.ID, Jakarta – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Abdul Rojak mengimbau agar masyarakat dan pelajar Tangerang Selatan untuk tidak merayakan hari Valentine.

“Ya sifatnya hanya imbauan untuk tidak merayakan dan membesar-besarkan valentine karena hari valentine itu sudah melenceng dari yang sesungguhnya,” katanya (13/2).

Menurut Rojak, Hari Valentine sekarang diidentikkan dengan kebebasan bergaul, berhubungan dengan lawan jenis dan konotasi negatif lainnya. Padahal substansi dari Hari Valentine itu adalah sikap kasih sayang saling menyayangi dan mencintai sesama insan.

“Tapi dikonotasikan atau menjadi bias, makanya kita melarang kalau tujuan dari valentine seperti itu karena yang namanya berkasih sayang sikap saling mencintai dan menyayangi itu tidak pakai waktu, bisa setiap saat dan seumur hidup,” ujarnya.

Rojak juga mengatakan bahwa pernyataan ini sifatnya imbauan, bukan pelarangan Hari Valentine, karena Kantor Kemenag Tangsel tak bisa melarang.

“Kalau melarang langsung kan nanti kita disalahkan karena banyak juga yang benar-benar menjadikan momentum valentine ini untuk membangkitkan rasa kasih sayang,” ungkapnya.

Membangkitkan kasih sayang, kata Rojak, misalnya anak datang ke orang tua memberikan bunga atau cokelat pada Hari Valentine. Hal seperti itu bentuk bakti anak terhadap orang tuanya.

“Kalau ungkapan anak kepada orang tuanya itu kan bagus, tapi hal-hal seperti itu kan belum menjadi kebanyakan tapi malah diidentikkan di milenial sekarang dengan hura-hura, pesta miras dan sex, nah hal seperti itu yang harus kita antisipasi,” katanya. (hop)