ICMI

Kastara.id, Jakarta – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai kondisi kebangsaan sekarang ini teramat bebas, ditambah potensi yang dimiliki Indonesia, yakni keragaman etnis dan sejarah.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan kekayaan potensi tersebut dikhawatir tidak terawasi karena kebebasan yang berlebihan. “Kebenaran di persepsi masing-masing kelompok itu yang menyebabkan kerancuan,” kata Jimly, Senin (14/8).

Jimly mengatakan, baru kali ini benar-benar dirasakan bahwa nilai sebuah demokrasi di Indonesia amat mahal. Untuk itu, agar demokrasi terlaksana secara baik maka penting menguasai sektor ekonomi yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak.

“ICMI harus mempromosikan kebijakan yang dengan sengaja mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat. Kalau etnisitas berkolaborasi dengan sumber daya manusia itu tidak sehat,” ujar Jimly.

Oleh sebab itu, Jimly mengajak agar ICMI dan organisasi lain memiliki kesadaran ekonomi dan mengambil peran masing-masing untuk menuju penguatan tersebut. “Karena kalau sudah masuk dunia politik, bisa lupa segalanya,” katanya. (npm)