HRS

Kastara.ID, Jakarta – Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) rupanya menaik minat beberapa pihak untuk ‘meraih keuntungan.’ Beberapa partai politik, terutama yang baru berdiri mulai merayu HRS untuk bergabung. Ketokohan dan dukungan massa sangat besar yang dimiliki HRS dipastikan bakal mendongkrak posisi partai baru tersebut.

Namun Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon berharap HRS tidak tergoda rayuan partai mana pun. Fadli menilai HRS lebih baik tidak bergabung dengan partai politik. Pasalnya HRS adalah figur yang sangat ditokohkan sehingga sangat disayangkan jika ikut dalam salah satu partai politik.

Saat bertamu ke kediaman HRS di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat (12/11), Fadli menegaskan bahwa HRS lebih terkenal dibandingkan tokoh mana pun di Indonesia. Bahkan dibandingkan Soekarno-Hatta. Buktinya, kedua proklamator itu tidak pernah mendapatkan sambutan atau dijemput semeriah HRS saat pulang dari Arab Saudi beberapa hari lalu.

Fadli menambahkan, massa yang menjemput HRS datang tanpa pengerahan apalagi dikoordinir. Mereka datang atas kemauan sendiri. Hal ini menurut Fadli membuktikan secara de facto HRS diakui ketokohannya oleh rakyat Indonesia, khususnya umat Islam

Fadli yakin HRS tidak terpikir untuk masuk dalam partai politik. Fadli percaya sebagai ulama terkemuka HRS tidak perlu ikut-ikutan partai politik.

Sementara pakar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie mengatakan, sejak dulu sampai sekarang sikap politik HRS sudah jelas. Melalui cuitan di akun twitternya @JimlyAs, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyebut HRS tidak akan bergabung atau membuat partai politik.

Namun menurut Jimly, HRS akan menyalurkan aspirasinya melalui PKS. Pihak-pihak lain sebaiknya menghormati pilihan tersebut. Partai politik lain, termasuk partai berbasis Islam sebaiknya tahu diri. (ant)