Sementara 44 dari 135 pasien COVID-19 yang terdiri dari 32 kasus bergejala sedang dirawat di ruang isolasi dan 12 kasus dirawat di ICU.

“Kenaikan kasus baru disebabkan peralihan musim dan menurunnya kadar antibodi terhadap virus COVID-19,” ujar Ngabila Salama, Kamis (14/12).

Ia mengungkapkan, pada fase endemi saat ini tidak diperlukan adanya pembatasan aktivitas disebabkan bertambahnya kasus COVID-19 baru.

“Pemprov DKI saat ini juga fokus mengimbau warga tetap menjaga kesehatan, menyediakan vaksinasi sebanyak empat kali dan pemeriksaan PCR gratis serta deteksi dini khusus kelompok rentan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kelompok rentan terinfeksi COVID-19 berpeluang lebih besar meninggal, yaitu usia 50 tahun ke atas, belum vaksinasi, dan memiliki komorbid, hipertensi, diabetes militus, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, HIV.

“Orang yang belum vaksin atau memiliki imunodefisiensi juga berpeluang menciptakan mutasi virus baru. Memang virus COVID-19 akan terus bermutasi menjadi lebih mudah menular lagi akan tetapi seharusnya tidak menyebabkan lebih parah, justru gejala akan lebih ringan. Akan tetapi bisa menjadi parah pada orang yang belum vaksin atau komorbid,” jelasnya.

Ia memaparkan, pemberian vaksin booster akan menambah jumlah antibodi untuk membunuh virus COVID-19 yang masuk ke dalam tubuh. Dinkes DKI juga hingga saat ini membuka layanan vaksinasi yang digelar pada hari Senin hingga Sabtu.

“Warga yang ingin mendapat layanan vaksinasi dapat mengecek di instagram @dinkesdki, langsung datang tanpa mendaftar dengan menyertakan KTP seluruh Indonesia. Vaksin yang tersedia aman, halal, berkualitas,” tandasnya. (hop)