Kang Emil, sapaannya mengingatkan bahwa kata hijau bukan berarti kegiatan yang hanya sebatas mendaur ulang saja. Tetapi definisi hijau adalah semua aktivitas manusia yang rendah karbon.

“Saat ini gaya hidup kita boros karbon karena naik kendaraan menggunakan bensin sebagai bahan bakar yang berasal dari mengeruk perut bumi,” ujarnya, sebagaimana dilansir situs resmi Pemkot Depok (14/5).

Menurutnya, karbon yang berlebihan dapat menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan dunia menjadi semakin panas. Sehingga menyebabkan potensi terjadinya tsunami lebih sering dan prediksi cuaca semakin tidak menentu.

“Hal tersebut akan mempengaruhi terhadap panen menjadi sulit dan dapat mengancam ketahanan pangan,” tuturnya.

Dirinya pun mengajak warga untuk memulai gaya hidup hemat atau rendah karbon dengan membuat karya kreatif yang tidak menggunakan karbon sebagai bahan bakunya. Dimulai dari mencari bahan baku lokal yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar.

“Mudah-mudahan semangat inilah yang mewarnai kebanggaan Jawa Barat,” tutupnya. (dha)