Golkar

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto melarang kadernya berbicara tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Termasuk soal pencalonanya pada pesta demokrasi lima tahunan itu. Airlangga menegaskan, dirinya dan Partai Golkar tengah fokus menangani pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan politisi Partai Golkar Melki Laka Lena saat menghadiri sebuah diskusi online atau webinar (14/8). Melki mengakui keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 menyatakan mendukung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Rapat partai di tiap tingkatan juga memutuskan segera mensosialisasikan pencapresan Airlangga.

Namun, pandemi Covid-19 datang di tahun 2020. Itulah sebabnya menurut Melki, Airlangga meminta jangan dulu berbicara capres. Meski demikian Melki menyatakan upaya memperkenalkan Airlangga tetap dilakukan lantaran sudah menjadi keputusan partai. Salah satu caranya dengan memasang baliho bergambar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Melki menambahkan, baliho hanyalah salah satu cara. Menurutnya memperkenalkan Airlangga bisa dengan berbagai cara. Melki enggan merinci cara yang akan digunakan. Melki hanya menyebutkan kerja-kerja politik dan kemanusiaan akan dilakukan.

Pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan warganet. Umumnya menganggap pernyataan tersebut berlawanan dengan kenyataan. Warganet menilai pemasangan baliho bergambar Airlangga Hartarto di banyak tempat sama saja berbicara soal Pilpres 2024.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN Said Didu melalui akun twitternya @msaid_didu, Sabtu 14 Agustus 2021 mengatakan Partai Golkar melarang kader bahas Pilpres tapi menyuruh memperkenalkan ketumnya sebagai Calon Presiden. Said pun menuliskan “Izinkan #sayaketawa.”

Pemilik akun @vit_dn menuliskan, “Golkar larang kader bahas pilpres? Tp baliho pak ketum wes nang endi2. Larang kader bahas pilpres tp mau memperkenaklan pak air ini buat pilpres 2024? Otakku g sampek.”

Pemilik akun @Karto86768493 menganalogikan pernyataan tersebut dengan orang you yang melarang anaknya pacaran, tapi minta dikenalkan pacar anaknya.”

Akun milik @ed_1st menuliskan, “Larang kader bahas Pilpres tapi Baliho ketum ada dimana-mana…” Koment serupa disampaikan pemilik akun @bro_handoko, “Tapi boleh masang baliho.” Akun @gembele26 juga menuliskan, “Tapi pasang BALEHO boleh to bos.” (ant)