Televisi Digital

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto mengatakan, para produsen barang-barang elektronik berencana mengadakan program tukar tambah atau trade in televisi analog dengan televisi digital. Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung keputusan pemerintah yang akan mematikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).

Saat berbicara dalam sebuah diskusi online dengan tema ‘Kesiapan Masyarakat Analog Switch Off’ di Jakarta (12/8), Joegianto menuturkan, tiga merek televisi sudah menyatakan kesanggupan mengikuti program trade ini, yakni Akari, Polytron, dan satu lagi Joegianto mengaku lupa.

Senior Manager Business Development Polytron ini menuturkan, saat ini Gabel tengah membahas teknis pelaksanaan program tukar tambah ini. Berapa televisi lama akan dihargai dan kondisi seperti apa televisi analog yang bisa ditukar tambah dengan televisi digital.

Menurutnya kalkulasi harganya harus matang dan masuk akal. Ia mencontohkan, masak televisi analog 32 inchi dihargai Rp 100 ribu. Joegianto menyebut hal itu bakal jadi masalah.

Dalam pembahasan tersebut, Joegianto juga menyatakan para produsen juga bakal menentukan perangkat televisi lama atau analog mau diapakan. Termasuk siapa yang akan menampung televisi lama hasil trade in.

Itulah sebabnya Joegianto belum bisa menentukan kapan progr trade in akan dilaksanakan. Menurutnya masih dibutuhkan waktu merumuskan program trade in televisi analog dengan digital.

Seperti diberitakan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) bakal mematikan siaran televisi analog dan menggantinya dengan digital. Ditargetkan, pada 2 November 2022, siaran televisi digital di seluruh Indonesia sudah mengudara.

Semula pemerintah menargetkan pada 17 Agustus 2021, televisi analog sudah disuntik mati. Namun informasi terakhir Kominfo menundanya. Kominfo saat ini melakukan revisi terhadap Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Penyiaran. (ant)