Kastara.ID, Jakarta – Setelah sempat vakum selama dua tahun, Jakarnaval kembali hadir sebagai rangkaian Jakarta Hajat ke-495 dan HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (14/8) di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara.

Dikutip dari Siaran Pers PPID DKI, pada Jakarnaval tahun ini Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng sejumlah komunitas untuk menampilkan karya terbaiknya, mulai dari pembuat mobil hias, Intellectual Property (IP) performer, drama musikal, marching band, pertunjukan tari, penampilan ondel-ondel, atraksi sepatu roda, hingga penampilan gambang kromong.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, Jakarnaval diselenggarakan sebagai salah satu daya tarik pariwisata di DKI Jakarta yang bertujuan mempromosikan dan mensinergikan keragaman daya tarik wisata, budaya, dan kreativitas komunitas DKI Jakarta dan menggerakkan perekonomian lokal berbasis pariwisata, yang bermuara pada penciptaan peluang kerja, dan promosi produk destinasi wisata, budaya, dan ekonomi kreatif.

“Kegiatan ini juga sebagai simbol dari kebangkitan industri pariwisata DKI Jakarta pascapandemi,” ujar Andhika.

Andhika menambahkan, tema yang diangkat pada Jakarnaval tahun ini adalah ‘Kekayaan Intelektual Nusantara untuk Dunia’.

Menurut Andhika, kekayaan intelektual yang tampil pada Jakarnaval tahun ini adalah karya anak-anak muda Jakarta. Yang unik adalah, mereka menampilkan Tokoh Cerita Nusantara yang dikemas secara kreatif, apik dan kekinian.

“Kita persembahkan kekayaan intelektual tersebut untuk dunia. Hal ini juga memperkuat posisi Jakarta sebagai Kota Global,” ungkapnya.

Dalam Jakarnaval ini, peserta parade terbagi dalam lima klaster, yaitu:

1. Jawara Epic Adventure – Tiga Jagoan legendaris Betawi: Pitung, Jampang, dan Sabeni, disatukan dalam sebuah semesta yang mana mereka akan berpetualang bersama. Mereka bertiga disebut Tiga Jawara.

2. Guardians Of Nusantara – Mengangkat cerita kerajaan Majapahit dengan sentuhan fantasi, pengunjung diingatkan oleh semangat Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara.

3. Gundala – Jakarta adalah kota multietnis yang sangat beragam, tantangan besarnya adalah bagaimana tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada. Gundala tiba sebagai seorang figur yang siap menjaga persatuan dengan menyebarkan semangat percaya akan harapan, bahwa walaupun dalam perbedaan, kota Jakarta akan tetap tetap bersatu dengan kuat dalam sebuah kolaborasi antarbudaya dan perbedaan.

4. Chronicles Of Destiny – Penggabungan dari 3 cerita rakyat Indonesia, yaitu Keong Mas, Timun Emas, dan Bawang Merah Bawang Putih diimajinasikan dengan gaya klasik, dan mengingatkan pesan untuk selalu percaya di mana ada kesulitan pasti akan ada keindahan di akhir.

5. The Inferno Heart – Ramayana adalah kisah yang tidak pernah lekang diceritakan di tanah air, kisah ini diceritakan kembali dengan tema ‘steam-punk’ yang sangat sarat dengan inovasi.

Selain menyaksikan karnaval dengan parade mobil hias yang mengangkat cerita lokal Indonesia, lanjut Andhika, masyarakat yang hadir juga bisa menikmati acara hiburan di panggung utama yang akan dimeriahkan oleh Armada Band, Lyodra, dan Juicy Luicy.

Untuk diketahui, Jakarnaval telah digelar sejak tahun 1999 dan merupakan sebuah parade karnaval tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Parade ini juga mengokohkan posisi Jakarta sebagai kota yang menyatukan komunitas, yang berani bertekad menatap masa depan pascapandemi dengan optimisme, kebersamaan, dan kreativitas, yang tentu selama ini telah menjadi karakter Jakarta sebagai kota maju, modern dengan warga yang pantang menyerah dalam mewujudkan mimpi-mimpinya. (hop)