Kastara.ID, Jakarta – Prabowo Subiakto mendapat variasi pilihan cawapres pasca bergabungnya Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hal itu diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik M Jamiluddin Ritonga, Selasa (15/8) siang.

“Sebelumnya, Prabowo hanya punya pilihan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk menjadi cawapres. Saat ini, Airlangga Hartarto dan Erick Thohir bisa juga menjadi pilihan Prabowo,” ungkap Jamil.

Menurut pengamat dari Universitas Esa Unggul Jakarta inu, kalau dilihat dari elektabilitasnya, Erick tentu yang paling layak menjadi cawapres Prabowo. Sebab, elektabilitas Erick selalu unggul dibandingkan Airlangga dan Cak Imin.

“Namun dilihat dari kompetensi di bidang ekonomi, Airlangga dan Erick tampaknya layak dipilih. Dua sosok ini sudah teruji selama menjadi menteri dalam menangani ekonomi,” tandasnya.

Jamil juga melihat bahwa Cak Imin tentu tak punya kompetensi di bidang ekonomi. Itulah yang membuat Cak Imin kalah bersaing dengan Airlangga dan Erick.

“Hanta saja cak Imin relatif punya pengaruh di Jawa Tengah dan Jawa Timur, khususnya pada warga Nahdliyin. Hal itu tentunya berpeluang besar mendongkrak elektabilitas Prabowo. Sebab, elektabilitas Prabowo di dua provinsi itu relatif rendah,” jelas Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Jadi, Cak Imin, Erick, dan Airlangga tampaknya masih punya peluang yang sama untuk menjadi cawapresnya Prabowo. “Mana yang akan dipilih tergantung potensi masing-masing sosok untuk menutupi kekurangan Prabowo di daerah yang dinilai strategis, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur,” pungkas Jamil. (dwi)