Pilkada 2020

Kastara.ID, Depok – Idris-Imam bersilatuhrahmi ke wilayah Sawangan Baru di kediaman Ma’mun Pratama sebagai Ketua PAC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sawangan di Jalan Jati RW 04 Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan Kota Depok. Mereka disambut tokoh masyarakat serta warga datang karena terbentur Protokol Kesehatan, Kamis (15/10).

Sebagai sohibul bait Ma’mun Pratama bercerita mengenai spanduk pasangan calon nomor 2 itu dipasang malam hari. Namun paginya spanduk ataupun poster Idris-Imam sudah hilang semua.

“Saya pribadi kalau ada spanduk atau poster calon lawan saya roboh atau doyong kena angin, saya betulin seperti semula itu perintah dari Ketua DPC PPP Depok saya. Kita harus sopan dan santun dalam berpolitik, saya ingat betul kata-katanya,” kata Ma’mun.

Karena sudah terbukti dalam membangun Depok, contoh jalan-jalan di kampung Sawangan Baru sekarang sudah aspal semua sampai jalan-jalan di gang.

Mohammad Idris mengatakan, ketika dirinya diusung menjadi calon Wali Kota Depok, sahabatnya di partai politik berkomitmen, berapapun kursi di parlemen, baginya mereka semuanya sangat berjasa dan harus direalisasi berjuang untuk kemenangan.

“Dalam pilkada ini banyak relawan dari mana saja bergabung mendukung Idris-Imam. Bagi saya pribadi ini merupakan fenomena yang unik dalam pesta demokrasi di Kota Depok. Jadi, dalam menentukan serta memilih pasangan calon walaupun saat pendaftaran adalah partai politik, namun keberadaannya saya ada pada basis-basis relawan, tentunya perlu dukungan dari partai-partai politik,” katanya.

Ditambahkan Idris, kepada warga masyarakat seluruhnya untuk selalu kompak dan tidak terpecah belah satu sama lainnya. Karena ini suasana politik yang panas jangan dilayani dengan jiwa dan nurani yang panas, bukan berarti kita mengalah, apabila ada seseorang mengatakan kepada kita dengan emosional yang tinggi, dengan ketidaktahuan permasalahan, kata Imam Syafei, sebaik-baik jawaban kepada orang itu adalah diam.

“Kemarin ada baliho besar nomor 2 tersebar di media sosial, wajah saya dan wajah pak Imam ditutup dengan poster, ini harus dilaporkan ke panwas dan atau Polisi, ini sudah provokasi dan pelecehan,” paparnya.

“Saya berharap jangan ada lagi yang berbuat seperti itu. Ingat semua saudara, jangan pilkada ini dijadikan permusuhan. Satu lagi, karena sekarang ada wabah Covid-19, kita harus jaga kesehatan, cuci tangan, dan pakai masker untuk melindungi diri kita,” pungkasnya. (*)