Disabilitas

Kastara.ID, Depok – Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono memberikan secara simbolis kursi roda, alat pendengar, dan sepatu palsu sebanyak 27 item, bagi penyandang disabilitas dari Kementerian Sosial RI di Gedung Baleka II lantai I, Jumat (15/10). Imam didampingi Kepala Dinsos Kota Depok Asloe’ah Madjri.

Wakil Wali Kota Depok mengatakan, ini merupakan kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Depok yang diberikan kepada warganya yang membutuhkan untuk beraktifitas sehari-hari. Salah satunya berupa kursi roda, alat pendengar, dan sepatu untuk diberikan kepada penyandang disabilitas melalui Dinas Sosial yang berada di Depok.

“Semoga bisa bermanfaat dan selalu dijaga bagi pemiliknya. Setiap beraktifitas sehari-hari dengan diberikan alat bantu ini mereka yang menerimanya agar bisa hidup normal kembali seperti teman-teman di luar sana,” ungkap Imam.

Imam menambahkan, kepada orang tua terutama bagi mereka yang mempunyai anak disabilitas, jangan ragu-ragu jika membutuhkan alat bantu hubungi Dinas Sosial di Kota Depok. Insya Allah akan dibantu. Pemerintah Depok sekarang mempunyai program Kartu Depok Sejahtera (KDS) yan salah satunya manfaatnya untuk teman-teman disabilitas akan diberikan gratis BPJS, pemberdayaan uang tunai dan uang untuk sekolah gratis dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, serta SLB sesuai tingkatannya.

Imam berpesan, bagi panyandang disabilitas janganlah rendah diri. Ayo terus maju. Ketika anak kita masih kecil agar dilatih motoriknya, karena setiap anak punya kemampuan dalam prestasi olahraga seperti renang, catur, panahan, dan atletik serta banyak lagi silakan dilatih kita buktikan,” ungkap Wakil Wali Kota Depok.

Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloe’ah Madjri menambahkan, jika ingin mendapatkan alat bantu seperti kursi roda, alat pendengar atau sepatu palsu, mereka harus mengajukan proposal ke Mensos, Dinsos maupun lembaga di group Penyandang Disabiltas cabang Depok. Kementerian Sosial mempunyai program Asistensi, Rehabilitasi, Sosial (ATENSI) akan memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. (*)