Forum KSBB Lingkungan Hidup menjaring puluhan kolaborator untuk bersinergi dalam sektor lingkungan hidup terdiri dari, industri, startupcivil society organization (CSO), akademisi, hingga media.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, KSBB Lingkungan Hidup ini telah memberikan dampak bagi sektor lingkungan hidup di Jakarta. Dia menilai, sinergi antara pemerintah dengan berbagai pihak dari tahun ke tahun makin dirasakan manfaatnya.

“Ada 53 kolaborator yang bersinergi dengang total dana senilai Rp 7.159.353.800 sudah dihimpun dan disalurkan oleh KSBB Lingkungan Hidup selama 2023 ini,” ungkapnya, Jumat (15/12).

Asep menyampaikan, awalnya pembentukan KSBB ini ditujukan pada isu persampahan saja, namun seiring makin kompleksnya isu lingkungan hidup di Jakarta maka ditambahkan klaster udara, air dan perubahan iklim.

“Ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menanggulangi isu lingkungan hidup di Jakarta yaitu dengan bersinergi dengan semua pihak,” kata Asep.

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko menjelaskan, pertemuan ini akan terus dilakukan untuk merawat sinergi antara pemerintah dan semua mitra strategis.

“Karena dalam melakukan pembangunan lingkungan hidup, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, tapi harus bersinergi dengan mitra strategis agar mendapat banyak masukan dan solusi,” ucap Sarjoko.

Sarjoko mengapresiasi semua kolaborator dalam Forum KSBB ini atas komitmen bersama memperbaiki kualitas lingkungan di Jakarta.

“Di tengah isu lingkungan hidup Jakarta yang akhir-akhir ini menjadi sorotan, banyak pihak yang ternyata siap bahu-membahu dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Jakarta,” kata Sarjoko.

Sementara salah satu kolaborator strategis yang menjadi bagian dalam KSBB ini yaitu Wahana Visi Indonesia (WVI) melalui Project Managernya, Franz Sinaga mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan banyak manfaat dari KSBB Lingkungan Hidup.

Saat ini Wahana Visi Indonesia sedang melakukan program pengurangan sampah di sumber yang bisa diterima semua kalangan secara internasional di Filipina, Indonesia dan Sri Lanka.

“Forum ini bisa menjembatani pemerintah dan mitra strategis dalam memberikan dampak yang jelas dalam lingkungan hidup,” tandasnya. (hop)