Kastara.ID, Jakarta – Capres Prabowo Subianto dalam debat pertama terkesan menjadi objek serangan oleh dua capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Aniea Baswedan.

Menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Ubggul Jakarta, M Jamiluddin Ritonga, kesan itu tentu dapat menimbulkan dua kemungkinan.

“Pertama, Prabowo akan dinilai sebagai sosok yang teraniaya. Bila hal ini terbentuk di masyarakat, maka akan menguntungkan bagi Prabowo,” ungkap Jamil kepada Kastara.ID, Jumat (15/12) pagi.

Menurutnya, Prabowo berpeluang akan mendapat belas kasihan dari masyarakat. Hal ini dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo.

“Dua, serangan Ganjar dan Anies terhadap Prabowo dinilai masyarakat sebagai suatu kebenaran. Masyarakat merasa penilaian itu sesuai dengan penilaiannya. Di sini terjadi konvergensi antara Anies dan Ganjar dalam hal penilaian,” lanjutnya.

Kalau hal itu yang terjadi, maka elektabilitas Prabowo berpeluang turun. Namun penurunan itu tidak akan signifikan.

Menurut pengamat yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini, hal itu terjadi hanya pada pemilih yang masih ragu dan belum menentukan sikapnya pada Prabowo. Kelompok ini berpeluang akan memutuskan ke Anies atau Ganjar.

“Namun bagi yang sudah mantap menentukan pilihan pada Prabowo, maka seburuk apa pun performanya tidak akan mempengaruhi elektabilitasnya. Hasil debat tidak akan mempengaruhi pemilih fanatiknya,” tandasnya. (dwi)