Staf Milenial Jokowi(antaranews.com)

Kastara.ID, Jakarta – Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertindak yang mengundang polemik. Setelah sebelumnya Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara, kini giliran Gracia Billy Mambrasar yang menjadi sorotan.

Dalam profil di laman LinkedIn, Billy menuliskan jabatannya sebagai staf khusus dan penasehat presiden. Anehnya, Billy menyebut posisinya setingkat dengan para menteri. Pasalnya ia melapor langsung kepada presiden. Billy bahkan menyamakan dirinya dan anggota stafsus milenial lainnya seperti Lembaga West Wing di Amerika Serikat yang merupakan penasihat Presiden Amerika Serikat.

Padahal menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wapres, pasal 19 disebutkan bahwa stafsus bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet (Seskab). Meskipun dalam penugasannya, stafsus bertanggung jawab kepada presiden.

Sedangkan pasal 24 Perpres yang sama disebutkan stafsus memiliki kedudukan setara dengan pejabat eselon 1A. Hal ini terkait dengan hak keuangan dan fasilitas yang diterima stafsus.

Sebelumnya publik dihebohkan dengan tindakan dua stafsus presiden, yakni Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara.

Andi Taufan menuai polemik setelah mengirim surat menggunakan surat berkop Sekretariat Kabinet. Surat yang dikirimkan ke camat seluruh Indonesia itu meminta dukungan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan program relawan desa lawan Covid-19 yang dilakukan oleh PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan milik Andi Taufan.

Sedangkan Belva menjadi sorotan lantaran aplikasi Ruangguru menjadi salah satu mitra pemerintah dalam Kartu Prakerja melalui program Skill Academy. Program tersebut menyediakan penyedia pelatihan online kepada peserta Kartu Prakerja. Ruangguru diketahui adalah perusahaan milik Belva. (ant)