Peru

Kastara.ID, Jakarta – Salah satu tugas dari Perwakilan Indonesia di luar negeri adalah mempromosikan budaya Indonesia dalam rangka meningkatkan people-to-people connection. Untuk mencapai hal tersebut, KBRI Lima secara rutin menyelenggarakan kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Pada umumnya kelas BIPA diselenggarakan selama 2 (dua) kali dalam setahun dan bertempat di kantor KBRI Lima. Selama pandemi, kelas BIPA diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dan google meet.

“Jumlah peserta kelas Bahasa Indonesia kali ini meningkat 6 (enam) kali lipat dari kelas-kelas sebelumnya. Sekitar 170 orang akan belajar Bahasa Indonesia melalui kelas ini,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey pada pembukaan kelas perdana kelas BIPA (15/7).

Karena tingginya jumlah peserta kelas Bahasa Indonesia tersebut, KBRI Lima membuka 2 (dua) kelas untuk masyarakat umum dan 1 (satu) kelas di Universitas Nasional San Marcos Peru. Mayoritas peserta kursus adalah tenaga profesional yang berlatar belakang ekonomi, engineering, penerjemah, bisnis dan perdagangan internasional, pariwisata dan administrasi. Selain tenaga profesional, terdapat juga mahasiswa dari Universitas San Marcos, Universitas Katolika, Universidad San Ignacio de Loyola, Universidad Peruana de Ciencias Aplicadas, dan Universitas Cesar Vallejo Peru. Selain WN Peru, terdapat peserta WN Perancis, Spanyol, dan Meksiko

Selain mengajarkan Bahasa Indonesia, program BIPA ini juga akan memperkenalkan budaya Indonesia secara luas termasuk kuliner, pariwisata, dan kota-kota di Indonesia. Dubes Marina berharap melalui program ini, masyarakat Peru dapat mengenal Indonesia secara lebih dekat dan berminat untuk mengunjungi Indonesia di masa mendatang, ungkap Dubes Marina. (har)