ILC

Kastara.ID, Jakarta – Pemirsa televisi Indonesia tampaknya bakal kehilangan salah satu acara talk show yang paling digemari. Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dipastikan berhenti tayang mulai tahun depan. Kepastian itu disampaikan Pemimpin Redaksi tvOne sekaligus Presiden ILC, Karni Ilyas.

Melalui cuitan di akun twitternya @karniilyas kemarin (15/12) pukul 14.49 WIB, wartawan senior ini menyatakan tayangan pada malam ini akan berisi Renungan Akhir Tahun: “Dampak Tekanan Ekonomi, Ibu Bunuh Anak, Suami Bakar Isteri.”

Dalam cuitannya, Karni menuliskan “Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan. Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pencinta ILC.”

Karni tidak mengungkapkan alasan penghentian acara yang kerap menampilkan perdebatan panas itu. Karni hanya menyebut keputusan mencutipanjangkan ILC berdasarkan manajemen tvOne.

Warganet pun bereaksi atas keputusan tersebut. Banyak yang mengaitkan dengan tema diskusi ILC yang sering membahas tentang kebijakan pemerintah. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid melalui akun twitternya @hnurwahid menuliskan, “Katanya pers adalah pilar ke 4 demokrasi. Maka di RI yg negara demokrasi, mestinya ILC dkk malah diperbanyak. Bukan diminta “libur panjang”. Semoga keputusan itu belum final. Sehingga Publik masih bisa jumpa dg ILC di 2021, atau dg yang lebih dahsyat dari ILC. Tarimokasih Uda.”

Pemilik akun @imam_rachmayadi menuliskan, “Segitu paniknya kah istana smpe ngerecokin acara tv yg sangat mencerdaskan kehidupan bangsa, prediksi sy smpe pertengahan 2021 udh muncul lg ya datuk krna pemerintahan kan udh berganti”

Pemilik akun @AlamandaNura menuliskan “Kita ucapkan “INNALILAHI WA INNAILAIHI ROJI’UN” terhadap kebebasan bersuara. Selama ini ILC dan bang Karni menjadi salah satu harapan terakhir untuk menyuarakan kebenaran di media menstream. Setelah ini kita menyambut era kebebasan bersuara di hati kita masing-masing.” (ant)