Gunung Semeru

Kastara.ID, Jakarta – Gunung Semeru di Jawa Timur menunjukan peningkatan aktivitas vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam siaran resminya menyebutkan pada Jumat (17/4) pukul 06.00 WIB terjadi guguran awan panas di puncak Gunung Semeru.

Dalam siaran persnya PVMBG menjelaskan guguran awan panas terjadi sejauh 2.000 meter dan berkarak 1.000 meter dari Kawah Mahameru. Guguran awan panas juga menimbulkan gempa yang berlangsung selama sekitar 300 detik dengan amplitudo tujuh milimeter.

PVMBG menjelaskan, pemantauan terhadap gunung tertinggi di Pulau Jawa ini telah dilakukan sejak Rabu (1/4) atau awal bulan ini. Selama pemantauan diketahui telah terjadi beberapa kali guguran lava dan erupsi, meski tidak terus menerus.

Selain itu Gunung Semeru juga terpantau mengalami hembusan gas dari kawah Jonggring Seloko. Gas berwarna putih kelabu setinggi 200 hingga 400 meter itu disertai guguran lava pijar dan terpantai bergerak menuju Besuk Bang, Besuk Kobokan, dan Besuk Kembar dengan jarak luncur 500 hingga 1000 meter dari pusat guguran. Sinar api diam teramati setinggi 10 hingga 20 meter dari Kawah Jonggring Seloko.

PVMBG memastikan aktivitas kegempaan Gunung Semeru masih tinggi dan didominasi jenis gempa letusan, guguran, dan hembusan. Meski demikian status Gunung Semeru masih waspada atau berada pada level II. Namun PVMBG meminta warga sekitar gunung tetap waspada. Pasalnya gunung yang menjadi lokasi favorit para pendaki dan pecinta alam itu berpotensi mengalami erupsi yang lebih besar.

Warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah aktif atau Mahameru. Warga juga diminta menjauhi wilayah bukan kawah aktif atau Jonggring Seloko hingga jarak empat kilometer. Pasalnya lokasi tersebut adalah jalur aliran guguran awan panas. (ant)