Headline

Pengamat Polkom: Pidato Puan Agak Berisi dan Bernuansa Politis

Kastara.ID, Jakarta – Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Sidang Tahunan tampak agak berisi dan melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI.

Penilaian itu disampaikan Pengamat Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga kepada Kastara.ID, Rabu (17/8).

“Disebut agak berisi karena pidato Puan kali ini lebih banyak yang layak kutip. Puan dalam pidatonya menyentuh substansi persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk mengenai BBM, infrastruktur, dan keterwakilan perempuan dalam berdemokrasi,” jelas Jamil.

Melalui pidato itu, Puan ingin memberi kesan bahwa dirinya punya kapasitas sebagai personal dan Ketua DPR RI. Kesan ini diperlukan agar nantinya ketika dicalonkan menjadi capres, masyarakat akan menilainya sangat layak.

“Sebagian isi pidato Puan tersebut juga dapat dipersepsi masyarakat sebagai bentuk sindiran terhadap Presiden Joko Widodo. Sindiran Puan kiranya menjadi bagian dari fungsi pengawasan yang dimiliki DPR RI,” imbuhnya.

Hanya saja, karena hal itu disampaikan di tahun politik, maka fungsi pengawasan yang dilakukan Puan dipersepsi hanyalah jualan politik. Puan ingin mengambil momen Sidang Tahunan menjadi ajang meningkatkan citra diri sebagai sosok pembela rakyat.

“Positioning seperti itu juga ingin ditanamkan di benak masyarakat dengan mempersoalkan keterwakilan perempuan dalam berdemokrasi. Puan ingin di benak masyarakat ia sebagai sosok pejuang perempuan,” kata Jamil yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Hal itu juga menegaskan keinginan Puan menjadi capres pada Pilpres 2024. Puan ingin memberi pesan, perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki untuk dipilih dan memilih sebagai presiden.

Puan berharap, dengan peringatan dini tersebut, kelak ia mencalonkan diri sebagai capres tidak ada lagi yang mempersoalkannya. Elite dan masyarakat tidak lagi mempersoalkan perempuan tidak layak menjadi presiden.

“Peringatan dini itu tampaknya sengaja disampaikan Puan, karena masih banyak yang menilai perempuan tak layak menjadi pemimpin. Sikap seperti itu masih banyak di tengah masyarakat, yang kalau tidak dingatkan sejak awal akan dapat menjadi penghalang bagi Puan menjadi capres,” pungkas Jamil. (dwi)

Leave a Comment

Recent Posts

Yuks, merapat ke NASGOR BABE Alfie di Kota Depok

Kastara.Id.Depok - NasGor Kambing, Sapi, Ayam dan NasGor Singapore (seafood),  Tongseng Kambing/Sapi  dan Sop Iga.…

Eko Patrio Layak Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Kastara.ID, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, Eko Patrio menjadi…

Supian Suri Menyanggupi Mengenai Kesiapannya Menjadi kader Partai Gerindra

Kastara.Id,Depok - Dewan Pimpinan Cabang Gerindra Kota Depok sudah sepakat untuk  membawa satu nama ke…

Partai NasDem Mendukung Imam Budi Hartono Maju Menjadi wali kota Depok

Kastara.Id,Depok - Ketua DPD Partai NasDem Kota Depok memberikan sinyal koalisi jelang pemilihan kepala daerah…

Langkah Pemkot Depok Atasi Banjir di Jalan Bulak Barat Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat melakukan langkah-langkah mengatasi banjir di Jalan Bulak…

MUI Launching Buku Berjudul Wasathiyyah

Kastara.Id,Depok - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat melaunching buku  Wasathiyyah yang artinya…