Kampung Prioritas

Kastara.ID, Jakarta – Polda Metro Jaya dikabarkan telah melayangkan panggilan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pemanggilan yang direncanakan pada hari ini, Selasa (17/11), akan mengorek keterangan terkait acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, Jakarta.

Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (14/11) itu dianggap telah melanggar protokol kesehatan dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya acara yang berbarengan dengan pelaksanaan ijab kabul pernikahan putri HRS itu menimbulkan kerumunan massa.

Informasi pemanggilan Anies langsung mendapat tanggapan warganet. Banyak yang menilai pemanggilan tersebut tidak selayaknya dilakukan. Pasalnya Anies adalah Gubernur DKI Jakarta yang seharusnya menjadi mitra Kepolisian. Pemanggilan tersebut seolah Anies adalah bawahan Polda Metro Jaya.

Politisi Partai Demokrat Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief__ (16/11) mengatakan, pemanggilan Anies soal keramaian oleh polisi sungguh tidak wajar. Pasalnya sebagai Gubernur, pertanggungjawaban Anies adalah secara politik. Andi menambahkan, posisi Anies berada di atas kepolisian wilayah. Mantan aktivis di tahun 1998 itu menilai yang berhak memanggil Anies adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Pendapat serupa diutarakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon. Melalui cuitan di akun twitternya @fadlizon, anggota DPR RI ini menyebut pemanggilan Anies oleh Polda Metro Jaya telah menabrak tatanan. Fadli juga menyebut pemanggilan itu membuktikan demokrasi semakin menjauh dari Indonesia.

Fadli menambahkan, jika ingin mempermalukan Anies, seharusnya polisi belajar terlebih dahulu. Sebaliknya menurut Fadli, pemanggilan justru akan menjadi iklan politik primetime gratis bagi Anies.

Sementara warganet juga memberikan dukungan kepada Anies dengan membanjiri akun instagramnya. Banyak yang memberikan semangat kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu. Warganet mengatakan, banyak buzzer dikerahkan sengaja untuk menjatuhkan Anies Baswedan dalam kasus ini.

Pemilik akun instagram @dandijdm mengatakan, banyak buzzer dikerahkan di setiap postingan Anies. Pemilik akun meminta para pengkritik Anies membuktikannya nanti saat Pilkada Jakarta. Ia yakin Anies tetap jadi pilihan warga ibukota. Hinggga Senin (16/11) pukul 17.30 WIB sudah 1.275 warganet memberikan dukungan kepada Anies. (ant)