Uighur

Kastara.ID, Jakarta – Diskriminasi dan tindakan persekusi diduga dialami oleh etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang oleh China kini berbuntut panjang.

Diketahui sebelumnya, berhembus kabar bahwa China tengah berupaya membujuk sejumlah organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, media di Indonesia, hingga akademisi agar tidak lagi mengkritik dugaan persekusi yang diterima etnis minotritas Muslim Uighur di Xinjiang.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah tokoh dunia maupun netizen di media sosial menyerukan protes dan kekecewaan mereka terhadap perlakuan pemerintah negara tirai bambu itu.

Sebagai bentuk dukungan, tagar #WeStandWithUyghur pun langsung merangsek ke posisi puncak topik terpopuler Indonesia sebagai bentuk dukungan netizen kepada etnis Muslim Uighur.

Termasuk cuitan pemain Arsenal, Mesut Ozil, yang secara khusus menyoroti yang terjadi di Uighur. Media pemerintah China memperingatkan Arsenal bahwa kritik keras pemainnya Mesut Ozil bisa berdampak serius pada klub tersebut.

“Ozil telah menghancurkan citranya dihadapan penggemar China dan ini akan berdampak serius pada Arsenal,” tegas media yang didukung Partai Komunis itu sebagai mana dikutip AFP (16/12).

Berdasarkan laporan the Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (11/12) yang memaparkan China mulai menggelontorkan sejumlah bantuan dan donasi terhadap ormas-ormas Islam tersebut setelah isu Uighur kembali mencuat ke publik 2018 lalu.

Saat itu, isu Uighur mencuat usai sejumlah organisasi HAM internasional merilis laporan yang menuding China menahan satu juta Uighur di kamp penahanan layaknya kamp konsentrasi di Xinjiang.

Sementara itu, Beijing berdalih kamp-kamp itu merupakan kamp pelatihan vokasi untuk memberdayakan dan menjauhkan etnis Uighur dari paham ekstremisme. (sud)