Kastara.id, Jakarta – Menaikkan peringkat perekonomian Indonesia oleh JP Morgan, dan kini ternyata pertumbuhan ekonomi Indoensia makin baik, dan devisi kita besar sampai 116 miliar dollar AS, maka JP Morgan mengubah dan menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat bawah ke netral, maka hal itu berdampak pada iklim imvestasi nasional.

“Jadi, JP Morgan akhirnya sadar bahwa penilaian terhadap peringkat Indonesia itu harus didasarkan pada kondisi riil perekonomian Indonesia, yang kini terbukti stabil. Bahkan devisa kita mencapai 116,5 miliar dolar AS, dan neraca perdagangan kita positif. Itu yang harus disadari JP Morgan,” kata anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi NasDem Johnny G Plate pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta (18/1).

Karena itu, kata Johnny, kalau JP Morgan mau mengubah dengan menaikkan peringkat perekonomian Indonesia, maka akan memberikan dampak terhadap iklim investasi (investment rating), dan soft man rating Indonesia.

“Kalau semua rendah (underweight) dan kini ke netral, itu cukup baik dan secara umum sebetulnya tampak dari peringkat kita dari ‘overweight ’ ke ‘netral’. Itu sebetulnya hanya akibat dari kondisi keragu-raguan dan ketidakpastian kebijakan pemerintah Amerika Serikat sebelum Donald Trump dilantik sebagai presiden Amerika Serikat,” ujarnya.

Namun demikian, menurut Johnny, secara umum kondisi fundamental ekonomi Indonesia sudah baik. “Jadi, penurunan peringkat itu bukan karena kondisi ekonomi domestik saja, melainkan juga karena dampak dari kebijakan politik Amerika Serikat,” katanya.
Sebelumnya JP Morgan Chase Bank NA memperbaiki rekomendasi kepada investor terkait pembelian surat utang di Indonesia. Indonesia akhirnya naik level dari underweight ke netral, setelah sebelumnya pada November 2016, JP Morgan membuat Indonesia terjun bebas dari overweight ke underweight. (arya)