CPNS

Kastara.ID, Jakarta – Sebanyak 3.805 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun 2019 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan CPNS, 58 diantaranya bertugas di Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Kominfotik).

Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menyampaikan selamat kepada para CPNS atas perjuangan dalam berkompetisi hingga dinyatakan lolos dan menerima SK Pengangkatan CPNS hari ini.

“Ini bukan akhir tapi awal memulai perjuangan sebagai pelayan publik di Jakarta. Perjalanan ke depan bukan hanya menikmati secara pekerjaan on daily basis, di sini adalah tempat belajar, kawah candradimuka,” ujarnya, Kamis (18/2).

Atika menjelaskan, PNS Pemprov DKI Jakarta menjunjung lima budaya kerja yakni integritas, kolaborasi, akuntabel, inovatif, dan bersikap adil.

Integritas artinya memilih dan menjadi PNS merupakan panggilan untuk benar-benar melayani masyarakat.

Sedangkan Kolaborasi memiliki makna PNS didorong untuk memiliki kemampuan mengidentifikasi pihak-pihak yang perlu dilayani dan pihak yang menjadi stakeholder. Terlebih, Jakarta merupakan kota kolaborasi.

“Saya harap mereka punya kemampuan untuk open heart, open will, dan bisa melakukan perluasan dari pelayanan dengan kemampuan menggerakkan segala sumber di Jakarta,” urai Atika.

Ia menambahkan, akuntabel bermakna PNS harus bertanggung jawab terhadap anggaran yang bersumber dari uang rakyat. Kemudian Inovatif, PNS didorong untuk kreatif dan memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi ide dan gagasan. PNS juga diminta untuk bersikap adil dan objektif, serta tidak boleh berpihak sesuatu yang tidak menunjukkan keadilan.

“Mereka yang akan mengabdi di Dinas Kominfotik saya harap adalah orang-orang yang memiliki kemampuan berinovasi, ide baru, dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan beretika yang baik,” ucapnya.

Menurutnya, Dinas Kominfotik DKI Jakarta menjadi bagian dari wajah Jakarta. Untuk itu, sebagai pelayan masyarakat PNS diminta untuk tidak melakukan segala sesuatu yang dapat mencoreng nama baik Jakarta.

Di luar itu, sambung Atika, Dinas Kominfotik sangat egaliter, komunikasi dibangun dengan sangat informal.

“Di sini bukan sesuatu yang business as usual, tetapi dinamikanya sangat tinggi. Jangan berhenti belajar, jangan berhenti kejar jenjang pendidikan, tapi harus mempunyai visi kepada masa depan anda,” tandasnya. (hop)