Gula Pasir

Kastara.ID, Jakarta – Pasokan gula pasir di sebagian besar ritel modern habis. Kondisi tersebut sudah berlangsung sekitar tiga bulan terakhir.

Ketua Komite Ritel Bidang Perdagangan Apindo Tutum Rahanta mengatakan kelangkaan gula pasir terjadi karena pasokan yang tidak ada. Kondisi ini tak terkait dengan lonjakan permintaan yang terjadi akibat virus corona.

“Gula pasir di pasar modern sebagian besar kosong,” ujarnya seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (18/3).

Ia menuturkan saat ini pasokan gula pasir yang masuk hanya sedikit. Itu pun langsung diserbu oleh masyarakat lantaran harga gula di ritel modern masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah, yakni Rp 12.500 per kilogram (kg).

Sedangkan di pasar, harga gula pasir tembus Rp 17 ribu-Rp 18 ribu per kg. “Akhirnya setiap kami jual akan diborong orang tertentu dan dijual lagi di pasar bebas dengan harga yang lebih tinggi, kami kewalahan,” ujarnya.

Satgas Pangan Polri telah mengusulkan agar pembelian sejumlah bahan pokok dibatasi. Untuk gula pasir maksimal pembeliannya 2 kg. Bahan pokok lainnya yang dibatasi adalah beras maksimal 10 kg, minyak goreng 4 liter, dan mie instan sebanyak dua dus.

Pembatasan tersebut akan membantu ritel modern menekan pembelian dalam jumlah besar. Sementara itu, ia menuturkan ketersediaan bahan pokok lainnya di ritel modern seperti minyak goreng, beras dan daging sapi beku tidak ada masalah.

Tutum mengatakan, agar kelangkaan gula tidak terus terjadi, ia berharap pemerintah membuka lebar-lebar pintu impor. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah menerbitkan izin sebesar 988 ribu ton.

Izin diterbitkan karena saat ini stok gula pasir di distributor hanya sebanyak 159 ribu ton. Mendag menuturkan gula impor sebanyak 250 ribu bakal mengguyur pasar pada April mendatang.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) menunjukkan harga gula pasir lokal tembus Rp 16.850 per kg pada Rabu (18/3). Harga itu naik, Rp 100 dari hari sebelumnya Rp 16.750 per kg. (mar)