Gizi

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian terus mengoptimalkan perbaikan gizi masyarakat melalui program pangan bersubsidi atau pangan murah.

Saat ini akses pangan bersubsidi dapat dinikmati oleh 19.798 guru honorer, 905.015 pelajar pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus, 40.419 penerima Kartu Lansia Jakarta, 20.000 pemengang Kartu Pekerja, 34.600 Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), 500 kader PKK, 14.984 keluarga penghuni rumah susun, serta 14.040 penyandang disabilitas.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pangan bersubsidi yang bisa didapatkan warga dengan harga murah meliputi, beras, telur, ikan, susu, daging ayam, daging sapi, dan daging kerbau.

“Komoditas pangan bersubsidi yang kita salurkan sejak Januari sampai Maret 2019 rata-rata mencapai 1,7 juta dari targat 1.590.000. Antusiasme masyarakat sangat tinggi karena biasanya yang dibeli lebih dari satu jenis komoditas,” ujarnya, Kamis (18/4).

Darjamuni menjelaskan, mulai tahun ini guru-guru honorer mendapatkan perhatian untuk juga menerima bantuan untuk juga mendapatkan akses untuk membeli pangan bersubsidi.

“Ini menjadi bagian dari bentuk perhatian Pemprov DKI kepada para guru honorer agar mereka juga bisa semakin sejahtera,” terangnya.

Menurutnya, Dinas KPKP awalnya menganggarkan sekitar Rp 48-50 miliar untuk memfasilitasi 1.590.000 pembelian pangan bersubsidi per bulan. Sementara, fakta di lapangan tingkat pembelian pangan bersubsidi mencapai 1,7 juta pembelian.

“Tahun ini sudah dianggarkan Rp 636 miliar. Tapi, karena ada peningkatan permintaan maka kami akan mengajukan tambahan senilai Rp 300 miliar melalui APBD Perubahan,” tandasnya. (hop)