Jakprenerur

Kastara.ID, Jakarta – Menjadi bagian pelaku usaha mikro, kecil dan menengah binaan (Jakpreneur) memberikan banyak manfaat. Hal ini dirasakan oleh Jakpreneur di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang dibina Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu.

Salah seorang Jakpreneur, warga RT 04/04 Kelurahan Pulau Panggang, Fatimah menuturkan, mulai menggeluti usaha berjualan kerupuk ikan dan makanan khas Kepulauan Seribu sejak tahun 2001. Namun, selama beberapa tahun hasilnya tidak begitu menggembirakan.

Perubahan baru mulai dirasakan ketika dirinya bergabung dalam program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) dengan menjadi Jakpreneur di tahun 2019.

“Saya dapat pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Mulai dari terkait produk hingga kemasan. Kini sebulan rata-rata saya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 1 juta,” ujarnya (17/5).

Menurutnya, beberapa makanan olahan yang diproduksinya berupa, kerupuk ikan ukuran 250 gram yang dijual Rp 15 ribu, serta kue jejongkong dan kue abu seharga Rp 5 ribu per bungkusnya.

“Untuk sementara masih dijual di outlet rumah. Saya ingin memperluas pemasaran dengan penjualan secara online,” terangnya.

Sementara Jakpreneur lainnya, warga Pulau Pramuka, RT 02/05, Kelurahan Pulau Panggang, Hadijah mengatakan, jika dalam sehari omzet produk kripik sukun dan lepet ketan biasanya hanya Rp 100 ribu per hari, saat ini sudah meningkat hingga Rp 300 ribu per hari.

“Kripik sukun per bungkus saya jual Rp 10 ribu. Sedangkan lepet ketan Rp 3 ribu per biji. Untuk pemesanan atau pembelian bisa melalui WhatsApp di nomor 081384112319,” ungkapnya.

Kepala Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu, Devi Lidya menambahkan, berbagai upaya untuk meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan di Kepulauan Seribu melalui UMKM binaannya terus dilakukan.

“Pendampingan juga terus dilakukan selain berbagai pelatihan pembuatan produk, pemasaran, desain kemasan hingga proses perizinan,” tandasnya. (hop)