Cak Imin
Kastara.id, Jakarta – Pupus sudah harapan Ketua DPR Setya Novanto untuk mendampingi Jokowi pada Pilres 2019 nanti menyusul ditetapkannya orang nokor satu di partai Golkat itu sebagai tersangka dalam kasus korupsi e-KTP. “Dari partai koalisi pemerintah tinggal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang punya peluang untuk dampingi Jokowi di Pilpres 2019 nanti,” kata Direktur Lima Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/7).

Hanya saja Muhaimin harus kerja keras untuk mendulang suara pemilu khususnya di luar Jawa. Sebelumnya parpol koalisi pendukung pemerintah (PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura) siap mengusung Jokowi kembali sebagai Capres di pemilu 2019. Golkar salah satu parpol yang aktif dan terus mendorong Jokowi sebagai capres 2019 tersebut.

”Masalahnya, sanggupkah PKB kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas Cak Imin sebagai Cawapresnya Jokowi di 2019 itu,” kata Ray Rangkuti.

Menurut Ray, ketika UU Pemilu nantinya diputuskan dengan ambang batas atau presidential threshold (PT) pencapresan itu 10 %-hingga 15 %, setidaknya akan ada lima pasangan capres yang akan bertarung di pemilu 2019 itu. Tapi, ambang batas itu tidak menjadi alasan utama seseorang bisa nyapres atau tidak. Mengapa? Karena semua akan kembali pada elaktabilitas. “Jadi, PKB harus kerja keras untuk meningkatkan elektabilitasnya Cak Imin tersebut,” katanya.

Lebih jauh Ray mengatakan, PKB memang bisa disebut mewakili basis massa NU, juga harus mampu meyakinkan para kiai NU khususnya para kiai sepuh yang sangat disegani di NU. (arya)