COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 20 triliun guna menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya. Dana yang rencananya akan digulirkan pada 2021 itu ditetapkan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI.

Saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Sri Mulyani menjelaskan secara total pemerintah menyiapkan anggaran untuk membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 37,38 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar Rp 20 triliun bakal digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah yang membelit Jiwasraya.

Sri Mulyani menyebut jumlah tersebut naik Rp 6,28 triliun dibandingkan tahun lalu. Menurutnya BPUI berkepentingan dalam membantu penanganan masalah dana nasabah Jiwasraya yang masih belum terselesaikan hingga saat ini.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, penyaluran PMN lainnya akan diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial Rp 2,25 triliun, PT PLN Rp 5 triliun, PT Hutama Karya Rp 6,2 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Rp 470 miliar.

Selain itu PMN juga diberikan kepada PT Pelindo III sebesar Rp 1,2 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma Rp 977 miliar.

Sri Mulyani menambahkan, dana PMN masuk dalam pembiayaan investasi dengan total anggaran sebesar Rp 169,05 triliun pada 2021. Anggaran ini lebih rendah dari tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 257,1 triliun. Hal ini lantaran pada tahun 2020 ada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sementara itu mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengkritik keputusan Sri Mulyani menggelontorkan anggaran besar untuk Jiwasraya. Melalui cuitan di akun twitternya, @msaid_didu (17/9), Said menjelaskan pada 2007 Jiwasraya pernah meminta dana PNM sebesar Rp 3 triliun.

Said menyebut dana itu untuk penyehatan Jiwasraya yang terkena dampak krisis tahun 1998. Namun menurut Said, permintaan itu ditolak oleh Sri Mulyani. Itulah sebabnya Said mengaku heran dengam keputusan Sri Mulyani mengucurkan dana Rp 20 triliun.

Padahal menurutnya, kondisi Jiwasraya rusak karena dirampok dengan gampang. Said khawatir kebijakan ini bakal mengulang skandal Bank Century. (mar)