Acara tersebut digelar sebagai bentuk perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia dan 50 tahun hubungan persahabatan Jepang ASEAN.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata mengatakan, dari acara ini Indonesia dan Jepang bisa menjaga kemitraan, berbagi pemahaman, peluang usaha sekaligus merencanakan masa depan dengan optimisme.

“Pada perhelatan tahun ini kebudayaan dua negara ditampilkan. Indonesia menampilkan pakaian sadariah. Sementara Jepang tampil dengan pakaian kimononya,” ujarnya, Sabtu (18/11).

Andhika mengajak warga memanfaatkan momentum ini untuk menjalin hubungan lebih erat, berbagi pengalaman akan keindahan budaya dari kedua negara layaknya bunga sakura dan bunga melati.

Ia berharap, Jak-Japan Matsuri 2023 bisa berlangsung sukses dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat serta memberi kenangan tak terlupakan bagi pengunjung.

“Selamat menikmati keberagaman dan kreativitas budaya Indonesia dan Jepang di Kota Jakarta,” ucapnya.

Ketua Komite Penyelenggara Jak-Japan Matsuri 2023, Kobayashi menjelaskan, festival ini merupakan wadah yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman antara warga Jepang dan Indonesia.

Acara yang menghadirkan artis Jepang ini pertama kali diadakan pada 2009 di Jakarta dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta.

“Sejak 2009, kegiatan ini rutin diadakan. Namun selama pandemi COVID-19, kegiatan ini dihentikan,” tandasnya. (hop)