Roy Suryo

Kastara.ID, Jakarta – Pakar telematika Roy Suryo mengaku aneh dengan pengakuan Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur tentang kamera CCTV di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang tidak rusak saat enam anggota Front Pembela Islam (FPI) ditembak. Pasalnya kejadian pada Senin 7 Desember 2020 ternyata tidak terekam di CCTV.

Melalui cuitan di akun twitternya @ KRMTRoySuryo2 (16/12), Roy menilai kejadian ini sungguh tidak wajar. Kamera CCTV tidak rusak tapi tidak ada gambar atau video yang terekam. Roy menyebut kamera pengintai atau CCTV bisa kunci guna menyingkap kasus penembakam enam orang pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) itu.

Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) ini menambahkan, CCTV juga bisa menjadi bukti guna menepis kesimpangsiuran terkait kasus di kilometer (KM) 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek itu. CCTV juga bisa menjadi jawaban apakah reka ulang adegan atau rekonstruksi yang dilakukan polisi benar atau tidak.

Roy mengaku kecewa dengan tidak ditemukannya rekaman video itu di CCTV. Menurutnya, sangat lucu CCTV dipasang hanya untuk pajangan semata, hanya standby tapi tidak merekam. Bahkan mantan politisi Partai Demokrat ini menyebutnya dagelan yang tidak lucu.

Di sepanjang ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 49-72 setidaknya terdapat 277 CCTV. Pihak Jasa Marga memastikan kondisinya tidak rusak. Jika ternyata tidak bisa merekam kejadian, Roy menyebutkan sebagai fake camera atau kamera palsu yang hanya untuk menakut-nakuti anak kecil.

Sebelumnya saat menjalani pemeriksaan oleh Komnas HAM (14/12). Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, kamera CCTV tidak rusak saat peristiwa penembakan anggota FPI. Namun Subakti mengakui terjadi gangguan pengiriman data.

Subakti menambahkan, CCTV yang mengalami gangguan pengiriman data berada di jalur tol KM 49-50. Jumlahnya sebanyak 23 unit. Sedangkan yang di gerbang-gerbang tol, tidak mengalami gangguan.

CCTV mengalami gangguan sejak Ahad (6/12) sore hingga Senin (7/12) pagi. Meski masih berfungsi dan hanya mengalami gangguan pengiriman data, file berupa rekaman CCTV di area yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penembakan anggota FPI tetap tidak ada. (ant)