Pusling beroperasi setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 hingga 16.00. Setiap armada Pusling melayani dua titik dalam sehari.

“1.075 titik itu diprioritaskan di tempat berkumpul warga, terdapat banyak anak dan tidak ada fasilitas membaca maupun RPTRA, termasuk sekolah-sekolah yang belum memiliki literasi memadai,” ujar Firmansyah, Jumat (19/1).

Firmansyah menjelaskan, indikator minat masyarakat terhadap layanan Pusling berdasarkan jumlah kunjungan yang meningkat dan banyaknya permintaan dari masyarakat.

Untuk menjaring masyarakat memanfaatkan layanan Pusling, Dispusip DKI Jakarta menyediakan koleksi-koleksi yang didominasi bacaan anak di luar pelajaran sekolah. Selain itu, pengemudi armada Pusling juga dibekali kemampuan untuk bisa mendongeng (storytelling) serta memperkenalkan berbagai jenis buku yang disediakan.

“Kalau seandainya masyarakat didatangi langsung dengan buku, peluang untuk mendapatkan keterlibatan mereka lebih tinggi. Pusling dengan jumlah armada yang baru dan lebih representatif mampu mengajak orang terutama keluarga untuk memanfaatkan langsung perpustakaan,” kata Firmansyah.

Firmansyah menambahkan, Pusling merupakan salah satu upaya menumbuhkan minat baca masyarakat. Layanan ini diharapkan dapat mendekatkan literasi kepada masyarakat yang jauh dengan perpustakaan dalam mendukung kebutuhan membaca warga.

“Dispusip setiap tahun rutin mengadakan kajian Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat. Pusling merupakan terobosan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi dan bahan pustaka. Melalui Pusling ini diharapkan TGM dan budaya literasi masyarakat meningkat,” tandas Firmansyah. (hop)