Menurut Joko, business matching ini untuk mempertemukan pejabat pembuat komitmen (PPK), pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) dan pejabat pengadaan barang atau jasa (PPBJ) dengan para produsen produk dalam negeri yang sudah bersertifikat TKDN.

Ditegaskan Joko, ini sebagai salah satu upaya mengurangi penggunaan produk impor dalam pengadaan barang di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

“Business Matching P3DN ini untuk membuka peluang seluas-luasnya agar produk Indonesia dapat berjaya di negeri sendiri,” tukas Joko.

Untuk mendorong capaian P3DN, Joko meminta seluruh pejabat terkait pengadaan barang di lingkungan Pemprov DKI, RSUD maupun BUMD untuk memprioritaskan produk bersertifikat TKDN dalam setiap pengadaan,

Dia juga berharap, perusahaan peserta dapat memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan produk-produk unggulan bersertifikat TKDN dan meyakinkan semua bahwa barang dalam negeri tidak kalah saing dengan impor.

“Mari kita dukung pelaku UMKM dengan membiasakan diri menggunakan produk lokal,” tegas Joko.

Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menambahkan, dalam Business Matching P3DN ke-XI ini metode pengumpulan data ketertarikan menggunakan aplikasi berbasis web yang dapat diakses menggunakan komputer maupun smartphone.

“Selain untuk mempermudah proses pengisian, data  yang dikumpulkan juga dapat dipantau secara realtime,” kata Ratu.

Untuk diketahui, beberapa produk lokal bersertifikat TKDN yang ikut kegiatan ini di antaranya video-teleconference dan layanan penyimpan data yang diproduksi oleh PT Datacomm Diangraha, Taman bermain anak (children playground) yang diproduksi oleh PT Inovasi Wahana Anak, Mesin 3D Printing yang diproduksi oleh PT Asia Rekacipta Manufaktur.

“Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan produk-produk UMKM binaan Jakarta Entrepreneur yang terkurasi,” tandas Ratu. (hop)