Headline

Mendukung Lucy Kurniasari Tidak Ada Paksaan

Kastara.ID, Jakarta – Kebohongan publik terhadap Lucy Kurniasari mengemuka saat mendekati Muscab DPC Partai Demokrat Kota Surabaya.

Menurut Pudjianto, Ketua PAC Gubeng, kebohongan publik itu diubgkapkan Ketua PAC Wonocolo Ribut Santoso yang menyatakan dukungan untuk Lucy dipaksa, tidak murni dari hati.

“Tuduhan itu sangat keji, karena Surat Dukungan terhadap Lucy untuk mencalonkan menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya dilakukan di depan Notaris. Sebelum Surat Dukungan ditandatangani, Notaris menanyakan apakah ada paksaan? Jawabannya tidak ada. Semua pernyataan tidak ada paksaan direkam oleh notaris yang dapat dijadikan bukti,” tegas Pudjianto.

Selain itu, Lucy dinilai pihak yang bertanggung jawab terhadap turunnya kursi Partai Demokrat di DPRD Kota Surabaya dari 6 menjadi 4 kursi pada Pileg 2019.

“Penilaian itu pasti salah sasaran. Sebab, Lucy Kurniasari menjadi PLT Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya setelah usai Pileg 2019,” jelas Ketua PAC Bubutan, Wayan Rudi Hartonk.

Karena itu, tambah Rudi, Herlina Harsono Njoto yang harus bertanggung jawab atas turunnya kursi DPRD Partai Demokrat Kota Surabaya. Saat itu, Herlina menjabat sebagai Ketua Bappilu DPC Partai Demokrat Kota Surabaya.

“Herlina telah gagal membesarkan DPC Partai Demokrat dengan makin menurunnya kursi DPRD Partai Demokrat Kota Surabaya. Karena itu, sungguh aneh bila Herlina dinilai akan mampu membawa Demokrat kembali berjaya,” jelas Rudi.

Donny, Ketua PAC Mulyorejo, juga mempersoalkan upaya mendeskreditkan Lucy. Menurut Donny, Lucy ingin menghapus budaya politik uang dalam pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya. Hal itu sejalan dengan keinginan DPP Partai Demokrat yang akan memghapus politik uang di Jawa Timur.

Donny mempersoalkan hal itu, karena ia mendengar perpindahan dukungan beberapa Ketua PAC karena politik uang. Mereka diberi uang Rp 2,5 juta serta dijanjikan satu unit sepeda motor Beat dan pekerjaan bila Herlina menang dalam Muscab Partai Demokrat Kota Surabaya.

Jadi, menurut Moch. Basori, Ketua PAC Tegalsari, mereka yang mendukung Herlina hanya mencari pembenaran dengan menyudutkan Lucy. Mereka telah melakukan kebohongan publik yang ingin merusak citra Lucy sebagai kader yang berintegritas dan santun dalam berpolitik.

Padahal, kata Basori, selama dipimpin Lucy, roda organisasi Partai Demokrat Kota Surabaya sudah berjalan dengan baik. “Semua Instruksi Ketua Umum, rapat konsolidasi, dan pendidikan politik sudah berjalan baik di tingkat DPC, DPAC, dan Ranting semua dilibatkan. Bahkan Lucy rajin turun ke masyarakat dan membantu yang membutuhkannya,” tutup Basori. (dwi)

Leave a Comment

Recent Posts

Meninjau Langsung Lokasi Banjir di RT 04 RW 08 Kelurahan/Kecamatan Cipayung

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan banjir di Jembatan Kali Pesanggrahan…

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…