Megawati

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri siap pasang badan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dikemukakan oleh Megawati terkait banyaknya kritik terhadap Jokowi dalam penanganan Covid-19.

Kontan sikap Megawati mendapat respons m Jamiluddin Ritonga, Pengamat Politik Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta, dalam bicang pagi dengan Kastara.ID, Kamis (19/8).

Menurut pria yang kerap disapa Jamil ini, pernyataan Megawati itu tentu mengejutkan, karena ia sampaikan di Indonesia yang menganut paham demokrasi. Konstitusi juga menjamin warga negaranya untuk menyampaikan pendapatnya, yang salah satunya berupa kritik.

“Karena itu, sangat aneh bila Megawati meminta kritik harus konstruktif atau yang ada solusinya. Padahal tidak ada aturan yang mewajibkan hal itu,” tandas Pengajar Metode Penelitian Komunikasi ini.

Lagi pula, presiden sebagai eksekutif memang bertugas sebagai eksekutor. Untuk itu, tugas eksekutif mencari solusi atas kritik yang disampaikan rakyatnya agar eksekusinya efisien dan efektif.

“Karena itu sangat berlebihan bila Megawati harus pasang badan bila Jokowi terus dikritik. Sebab kritik merupakan bagian yng tak dapat dipisahkan dari demokrasi,” imbuh Jamil.

Jadi, kalau ada anak bangsa yang harus pasang badan unyuk menangkal.kritik, itu mengindikasikan yang bersangkutan belum siap berdemokrasi.

Padahal semua tahu demokrasi itu pasti berisik. Aneka pendapat dan kritik akan terus menggema di alam demokrasi.

“Siapa yang tidak siap dengan berisiknya demokrasi, maka orang yang bersangkutan secara alamiah akan tersingkir. Semoga Megawati tidak termasuk yang gagap dengan berisiknya demokrasi hingga harus sampai mau pasang badan,” pungkas mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini. (dwi)