Apartemen

Kastara.ID, Jakarta – Sedikitnya 21.501 unit apartemen tak terjual di Jakarta karena sepinya permintaan akibat pandemi Covid-19 yang membuat para pembeli khawatir.

Konsultan Properti Indonesia, Leads Property Indonesia, mengungkapkan catatannya mengenai kecenderungan tidak terjualnya apartemen per 31 Agustus 2020. “Mayoritas karena masalah itu (pandemi),” kata CEO Leads Property Service Indonesia Hendra Hartono di Jakarta, Sabtu (19/9).

Pelemahan pasar apartemen di Jakarta telah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Sebelum pandemi, perlambatan ekonomi global berkontribusi terhadap permintaan properti hunian vertikal, kemudian ditambah lagi adanya pengetatan penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Berdasarkan distribusi wilayah, kawasan Jakarta Selatan mendominasi apartemen tak laku dengan jumlah 9.186 unit. Disusul kawasan Jakarta Barat dengan 5.927 unit. Kemudian Jakarta Utara 2.234, dan Jakarta Pusat 1.441 unit. Khusus kawasan bisnis (CBD) Jakarta terdapat 2.713 unit yang merupakan apartemen dengan klasifikasi mewah.

“Luas 3 bedroom yang paling susah dijual, karena harganya tinggi dan cenderung developer tidak banting harga,” imbuhnya.

Dia menambahkan, jika dikelompokan berdasarkan kelas, ada 16.658 unit apartemen untuk kelas menengah atas dan 4.843 unit kelas menengah ke bawah. “Pada umumnya apartemen middle low cepat terserap oleh pasar,” imbuhnya. (mar)