Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Bayu Megantara dan Presiden Direktur PT Paiton Energy, Koichiro Miyazaki.

Bayu mengatakan, TMR menjadi taman konservasi pertama di Indonesia yang memiliki program teknologi Waste to Energy (WTE). Dengan teknologi ini, sekarang TMR secara mandiri bisa mengubah limbah organik, terutama kotoran hewan, menjadi gas dan tenaga listrik.

“Ini jadi kado perayaan HUT ke-159 TMR,” ucap Bayu.

Menurut Bayu, TMR selama ini mengelola limbah kotoran hewan dengan memindahkannya ke landfill area di TMR. Limbah yang terkumpul kemudian akan berubah menjadi kompos. Namun hal ini menghadapi kendala terbatasnya lahan dan sumber daya.

“WTE ini menjadi pilot project di DKI Jakarta. Kami harap, bisa dimanfaatkan dengan baik teknologinya,” tukas Bayu.

Presiden Direktur PT Paiton Energy, Koichiro Miyazaki menambahkan, ini merupakan aksi kolaborasi swasta dengan pemerintah dalam upaya mengatasi perubahan iklim melalui program inisiatif pengurangan dan penyerapan emisi karbon yang berkelanjutan.

“Keberadaan WTE ini sangat bermanfaat untuk mengatasi limbah organik di TMR, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan energi dari sumber terbarukan,” ucap Miyazaki.

Sementara Kepala Unit Pengelola TMR Endah Rumiyati menjelaskan, kerja sama dengan PT Paiton Energi sudah dilakukan sejak 2018 lalu. Saat itu, pihaknya mendapatkan 20 sepeda motor listrik dan tahun 2020 mendapatkan enam mobil listrik.

Untuk tahun ini, lanjut Endah, bentuk kerja samanya adalah membangun teknologi pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik.

Dalam kerja sama ini,  Paiton Energy memasang dan menoperasikan delapan unit mesin biodigester yang berfungsi mengolah kotoran hewan dan sampah organik menjadi biogas yang dapat menggerakkan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Biogas.

PLTSa Biogas yang menghasilkan tenaga listrik sebesar 234 kWh, menurut Endah, dikelola secara mandiri oleh TMR untuk kebutuhan WTE dan Learning Center.

“Masyarakat juga dapat belajar terkait pengolahan sampah ini,” tandasnya. (hop)