Kastara.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat tidak mudah terhasut untuk melakukan perbuatan yang dapat merusak perekonomian Indonesia. Ia menilai, ajakan menarik dana secara massal dari perbankan (rush money) pada 25 November 2016 merupakan hasutan yang berbahaya.

“Menurut saya, itu adalah suatu hasutan yang berbahaya. Kalau masyarakat peduli dengan perekonomian Indonesia dan negara kita, dia akan menjaga dan tidak mudah dihasut untuk merusak negaranya sendiri,” kata Menkeu pada acara Diskusi Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017 di SCTV Tower, Jakarta (17/11).

Pada kesempatan tersebut, Menkeu mengajak agar masyarakat turut menjaga stabilitas perekonomian. Jika ajakan rush money benar-benar terjadi, tidak hanya sektor keuangan yang akan terpengaruh, melainkan juga stabilitas perekonomian nasional. “Kalau ekonomi tidak stabil, yang terkena adalah masyarakat kelas menengah dan bawah. Ekspresikan pandangan politik dengan cara-cara politik, tapi kalau ekspresinya dilakukan dengan cara sabotase atau melukai diri sendiri, yang kena masyarakat,” ujarnya.

Namun Menkeu meyakini, masyarakat tidak akan melakukan aksi yang dapat merugikan diri sediri maupun negaranya. “Masyarakat tahu, itu tidak akan baik buat mereka sendiri. Jadi mereka tidak akan melakukan yang akan membahayakan masyarakat sendiri, karena keinginan mereka menciptakan kondisi sosial yang baik dan kesempatan kita untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat,” katanya. (mar)