Kastara.ID, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hanya menyumbang pengangguran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lulusan SMK yang tidak terserap di dunia kerja. Itulah sebabnya Emil, panggilan Ridwan Kamil, memerintahkan agar keberadaan SMK di Jawa Barat dievaluasi.

Emil menambahkan, kejadian yang sama juga menimpa lulusan SMK di seluruh Indonesia. Hal ini lantaran SMK tidak mampu mengikuti perkembangan zaman. Padahal seharusnya pendidikan vokasional seperti SMK dapat menyesuaikan dengan kondisi dan perkembangan zaman. SMK seharusnya bisa menyesuaikan arah ekonomi baru, termasuk era digital yang kini sedang berkembang.

Emil menegaskan, Pemprov Jawa Barat akan melakukan reposisi terhadap SMK. Bahkan menurut Emil, bukan tidak mungkin pihaknya akan menutup atau membubarkan SMK jika memang sudah tidak bisa direposisikan lagi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, evaluasi yang dilakukan terhadap SMK dimaksudkan untuk mencetak lulusan yang lebih baik. Diharapkan setelah evaluasi dan reposisi, lulusan SMK bisa sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Dewi menambahkan, kebutuhan tiap-tiap wilayah berbeda. Ia mencontohkan wilayah Sukabumi lebih banyak membutuhkan SMK Pertanian. Sedangkan di wilayah Bandung lebih banyak dibutuhkan SMK Perhotelan atau Pariwisata.

Artinya, menurut Dewi, evaluasi dan reposisi dilakukan agar SMK bisa link and match dengan dunia industri. (rya)