Kerusuhan Papua

Kastara.ID, Surabaya – Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyelidikan sejumlah oknum yang mengeluarkan kata-kata bernada rasis kepada mahasiswa Papua. Kata-kata tidak pantas itu terlontar saat beberapa oknum tersebut menggruduk Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya pada Jumat (16/8). Luki menambahkan pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mendalami kasus ini.

Berbicara di rumah dinasnya, Senin (19/8) malam, Luki menyatakan kepolisian juga akan menyelidiki kemungkinan adanya pembuangan dan pengerusakan bendera Merah Putih. Luki menegaskan, pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan tersebut. Itulah sebabnya polisi telah memeriksa saksi-saksi terkait bendera dan lain sebagainya.

Luki memastikan dalam melakukan pemeriksaan, polisi selalu mengedepankan azas praduga tak bersalah, termasuk kepada para mahasiswa.

Sementara itu Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi membantah mengeluarkan pernyataan yang menyinggung warga atau mahasiswa Papua. Edi menyatakan apa yang dikatakan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan tentang statement tersebut tidak benar.

Berbicara di Malang, Selasa (20/8) Edi menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak berniat memulangkan mahasiswa Papua yang belajar di Kota Malang. Edi juga meminta semua pihak bersama-sama menjaga tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Menurut Edi, jangan sampai kabar yang tidak benar, merusak segalanya.

Sebelumnya Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menuding pernyataan Edi yang mengancam akan memulangkan mahasiswa Papua sebagai salah satu pemicu demonstrasi di Manokwari. Atas pernyataan tersebut Wali Kota Malang Sutiaji telah menyatakan permintaan maaf. (rya)