Kashmir

Kastara.ID, Jakarta – SP Sinha, seorang pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Darat India, dikecam keras sebab menyerukan pemerkosaan dan pembunuhan massal terhadap perempuan Muslim di Kashmir dalam salah satu acara bincang-bincang politik di channel TV Bharatvarsh.

Sinha terlibat debat kusir dengan sejumlah panelis lainnya saat berdiskusi mengenai gelombang eksodus keluarga non-Muslim dari Lembah Kashmir.

Sinha menyerukan pandangannya bahwa kematian harus dibayar dengan kematian, dan pemerkosaan juga harus dibayar dengan pemerkosaan.

Sinha didesak untuk segera meminta maaf terkait pernyataannya itu namun menolak. Sinha bahkan melemparkan pernyataan tersebut kepada para penonton yang hadir. Beberapa orang, termasuk penonton wanita, mendukung pernyataan Sinha.

Sejumlah kalangan veteran, termasuk mantan Letnan Jenderal sekaligus eks Direktur Jenderal Operasi Militer India, Vinod Bhatia, menganggap Sinha hanya membuat pernyataan kontroversial itu untuk ketenaran sesaat.

Sementara itu, Angkatan Darat India enggan berkomentar terkait pernyataan Sinha tersebut. New Delhi menganggap seorang pensiunan perwira tidak terikat oleh kode etik militer.

Untuk diketahui, Kashmir hingga saat ini masih menjadi wilayah yang disengketakan India dan Pakistan, bahkan sering terjadi bentrokan yang kembali terjadi di perbatasan India-Pakistan di Kashmir belakangan ini.

Sejak 1990-an, warga non-Muslim terutama umat Hindu di wilayah Kashmir banyak yang menjadi korban kekerasan kelompok pemberontak Muslim hingga memicu gelombang eksodus pengungsi ke wilayah lainnya di India. (sud)