Pariwisata

Kastara.ID, Jakarta – Pelaku usaha pariwisata di Kepulauan Seribu disosialisasi program Bantuan Pemerintah bagi Usaha Pariwisata (BPUP) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu, Puji Astuti mengatakan, sasaran penerima bantuan yakni agen perjalanan wisata, biro perjalanan wisata, spa, hotel melati, homestay, dan penyedia akomodasi pariwisata.

“Nilai bantuan usaha pariwisata sebesar Rp 2 juta per bulan yang diberikan selama dua bulan,” ujarnya (19/11).

Puji menjelaskan, sejak diumumkan dan dibuka pendaftarannya pada 15 November 2021, hingga saat ini baru ada lima badan usaha yang mendaftar.

“Lima badan usaha telah memenuhi syarat sesuai data dari Kemenparekraf, selebihnya terus disosialisasikan agar lebih banyak lagi yang mengakses bantuan itu,” terangnya.

Menurutnya, sosialisasi terus dilakukan agar semakin banyak pelaku usaha pariwisata yang dapat mengakses bantuan yang sangat berguna di saat pandemi COVID-19 saat ini.

“Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 26 November 2021 pukul 23.59, jadi masih ada banyak waktu,” ucapnya.

Ia menuturkan, pemohon bantuan harus melengkapi persyaratan seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Penanggung Jawab Usaha, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak selama setahun terakhir.

Kemudian pelaku usaha pariwisata sebelumnya wajib mengajukan surat permohonan ke Dinas Parekraf DKI Jakarta melalui Suku Dinas Parekraf Kepulauan Seribu berupa; Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), keabsahan data yang ditandatangani materai Rp 10.000, Akta Pendirian, Anggaran Dasar serta perubahan terakhir dan Surat Kuasa penunjukan pengelolaan rekening.

“Untuk pendaftaran dilakukan secara online di laman bpup.kemenparekraf.go.id,” bebernya.

Melalui BPUP ini, lanjutnya, juga bisa sekaligus memotivasi para pelaku usaha pariwisata untuk terus melengkapi berbagai administrasi dan perizinan.

“Ini akan sangat berguna untuk berbagai kebutuhan, termasuk mengakses program-program bantuan dari pemerintah,” tandasnya. (hop)