Kastara.id, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan maskapai Citilink kerja sama pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso dan Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (21/6).

Beberapa poin penting yang mejadi kesepakatan dalam kerja sama tersebut yaitu pelaksanaan sosialiasi P4GN, tes urine secara acak kepada seluruh pegawai Citilink Indonesia baik ground staff maupun pilot dan cabin crew, pemanfaatan majalah penerbangan Citilink (Inflight Magazine) untuk media sosialisasi P4GN.

Selain itu, BNN dan Citilink Indonesia juga sepakat untuk bersinergi melakukan koordinasi dalam pengawasan lalu lintas orang dan barang, baik pada penerbangan domestik maupun internasional terkait dengan peredaran gelap narkotika melalui jalur udara. Sehingga dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para bandar dan pengedar yang akan memanfaatkan jalur udara dalam bisnis gelap narkotikanya.

Kepala BNN Budi Waseso memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur Utama Citilink Indonesia dan jajarannya karena telah berkomitmen secara nyata dalam mendukung upaya penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi kesedian Citilink Indonesia untuk turut serta menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba, karena penanganan permasalahan narkoba merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa,” kata Kepala BNN.

Sementara Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menjelaskan bahwa Citilink Indonesia merupakan maskapai yang selalu memprioritaskan aspek safety dan security sebagai aspek yang paling penting dan utama dalam kegiatan penerbangan. “Salah satu wujud nyatanya ialah menjamin bahwa seluruh pegawainya bebas dari narkoba. Oleh karena itu, melalui kerja sama ini diharapkan BNN dapat memberikan dukungan dalam bentuk tes urin secara random, berkala, dan berkesinambungan,” ujarnya. (dwi)