Bentuk komitmen dukungan dan pemberdayaan UMKM ini telah dilakukan sejak Juli 2023 di 10 wilayah Kecamatan di DKI Jakarta yakni, Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Pulogadung, Matraman, Kramat Jati, Makasar, Pasar Rebo, Cipayung, dan Ciracas.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan, program pelatihan literasi keuangan tersebut merupakan komitmen Bank DKI untuk mendorong para pelaku UMKM agar siap menghadapi tantangan dan menyambut peluang di era ekonomi yang semakin kompetitif.

“Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan, diharapkan UMKM dapat mengelola usaha secara lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan daya saing serta dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” ujar Amirul, Senin (21/8).

Dia menjelaskan, Bank DKI mencatatkan penyaluran KUR sebesar 100 persen dari kuota atau sebesar Rp 1,15 triliun kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan Mikro pada tahun 2022. Adapun untuk tahun 2023, Bank DKI mendapatkan porsi sebesar Rp 2,8 triliun dengan rincian alokasi konvensional sebesar Rp 2 triliun, dan Syariah sebesar Rp 800 miliar.

Amirul menyampaikan, Bank DKI akan terus berkomitmen memperluas akses kredit/pembiayaan dan mendorong pemberdayaan serta melakukan pendampingan agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang dalam menopang perekonomian daerah dan nasional.

“Program yang telah berjalan merupakan pilot project dan kedepannya akan dilanjutkan ke wilayah DKI Jakarta lainnya,” kata Amirul.

Sementara Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Timur, Derlina Melinda Sagala mengatakan, kegiatan tersebut juga merupakan wujud implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu.

Pelatihan diisi oleh para pakar kewirausahaan, praktisi perbankan, praktisi UMKM dan kewirausahaan dari Bank DKI serta pendamping Jakpreneur Pemprov DKI Jakarta.

“Para pelaku UMKM/Jakpreneur yang turut hadir juga merasa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan pelatihan ini dan berharap pelatihan kewirausahaan sejenis dapat diadakan lebih sering dan rutin,” tandas Derlina. (hop)