Hatice Cengiz

Kastara.ID, Jakarta – Tunangan jurnalis Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, perempuan asal Turki menggugat putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dan 28 pejabat lainnya di pengadilan Amerika Serikat (20/10).

Selain itu, dia juga meminta ganti rugi atas pembunuhan keji pada 2 Oktober 2018 lalu di Istanbul.

Cengiz mengatakan, MBS dan 28 orang lainnya digugat karena telah memicu cedera pribadi dan kerugian finansial atas kematian Khashoggi.

Ia bersama kelompok hak asasi manusia yang dibentuk Khashoggi sebelum kematiannya, Democracy for the Arab World Now (DAWN) mengatakan operasi pencarian terhambat karena tokoh utama dan pendiri mereka hilang.

“Penyiksaan dan pembunuhan kejam terhadap Khashoggi mengejutkan dan melukai hati nurani orang di seluruh dunia,” tulis gugatan tersebut.

“Tujuan dari pembunuhan itu jelas-untuk menghentikan advokasi Khashoggi di Amerika Serikat, terutama sebagai direktur eksekutif penggugat DAWN, untuk mereformasi sistem demokrasi di Arab.”

Cengiz dan DAWN mengajukan gugatan di pengadilan federal Washington karena mereka melihat tidak ada celah keadilan atas kasus tersebut di Arab Saudi.

Para ahli hukum Turki berpendapat jika kasus perdata tidak akan dilanjutkan oleh Saudi, kendati mereka terus berupaya mengejarnya.

Untuk diketahui, Putra Mahkota Mohammed bin Salman diduga memerintahkan pembunuhan itu, tetapi pihak kerajaan membantahnya.

Setelah memicu kemarahan global serta tekanan dari Amerika Serikat dan Turki, 13 warga Saudi diadili di Riyadh dan dijatuhi hukuman penjara berat. Namun dua pembantu utama kerajaan yang ada kaitannya dengan pembunuhan itu, wakil kepala intelijen Ahmed al-Assiri dan kepala media pengadilan kerajaan Saud al-Qahtani dibebaskan dari tuduhan.

Pejabat Turki mengatakan, Khashoggi (59) dicekik dan tubuhnya dipotong-potong oleh 15 orang kelompok Saudi di dalam misi kerajaan itu. Jasadnya tidak pernah ditemukan hingga saat ini. (har)