Satuan Kerja Kementerian Agama

Kastara.ID, Jakarta – Empat Satuan Kerja Kementerian Agama memperoleh penghargaan sebagai Pemrakarsa Proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2018 dengan capaian kinerja terbaik dari Kementerian Keuangan RI. Plakat penghargaan diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Pejabat Eselon I terkait, pada kegiatan Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN, di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta (20/12).

Empat satker penerima penghargaan adalah UPT Asrama Haji Makassar, Kantor Kementerian Agama KUA Kemiling Bandar Lampung, IAIN Bukit Tinggi, dan MAN 1 Kota Malang.

“Penghargaan itu diberikan kepada satuan kerja pengguna dana SBSN 2018, yang berhasil menyelesaikan pembangunan maupun revitalisasi infrastruktur tepat waktu,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan yang turut hadir dalam forum tersebut.

Perencanaan yang matang menurut Nur Kholis menjadi kata kunci proses pembangunan infrastruktur tepat waktu. Nur Kholis memaparkan bahwa Kemenag telah menerima pembiayaan SBSN sejak tahun 2014. “Sejak tahun 2014, sudah banyak pembangunan maupun revitalisasi infrastruktur di Kemenag dilakukan dengan menggunakan skema pembiayaan SBSN,” tutur Nur Kholis.

Dalam proses pelaksanaan, Kemenkeu, menurut Nur Kholis, terus melakukan monitoring. Untuk penyelesaian pembangunan infrastruktur dengan skema SBSN sebenarnya diberikan waktu hingga bulan Maret tahun berikutnya.

“Mana yang selesai paling cepat, itu yang diberi penghargaan. On schedule. Meskipun sebenarnya, kesempatan untuk diperpanjang sampai Maret tahun depan itu masih ada. Tetapi tentu ketika sudah selesai di dalam tahun anggaran, memberi apresiasi yang besar,” jelas Nur Kholis.

Ia juga menuturkan, berdasarkan data sejak tahun 2014-2018 dana SBSN telah digunakan untuk melakukan revitalisasi 23 UPT Asrama Haji. SBSN juga telah membantu perbaikan dan pembangunan 708 balai nikah dan asrama haji.

Di bidang pendidikan keagamaan, SBSN juga telah membantu membangun 168 unit gedung kuliah pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, serta 23 lokasi madrasah. (put)