Pantai Kita dan Pantai Maju

Kastara.ID. Jakarta – Pantai Maju dan Pantai Kita di Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, bakal dikembangkan dengan konsep sportainment. Tak hanya sekadar menggabungkan industri olahraga dengan hiburan, nantinya kawasan ini akan dikembangkan dengan kolaborasi dan pemberdayaan ekonomi warga.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan, pengembangan Pantai Kita dan Pantai Maju sesuai dengan Pergub No 152 tahun 2018 tentang Penugasan kepada Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo dalam Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Hasil Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Dalam aturan tersebut salah satunya mengatur tentang pengelolaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dan pengelolaan lahan kontribusi seluas 20 hektare di kawasan tersebut.

“Kami berencana mengembangkan kawasan ini dengan konsep sportainment. Di dalamnya juga ada pemberdayaan dan kolaborasi,” ujar Widi, Selasa (22/2).

Dikatakan Widi, untuk pengembangan area Pantai Maju saat ini sudah dibangun jalur jalan sehat dan sepeda santai (Jalasena) sepanjang 30 kilometer. Untuk pengembangan ke depan, Widi mengaku tengah menjajaki kerja sama dengan PT KMI dari Agung Sedayu.

Konsep sportainment yang dimaksud juga dengan menggelar berbagai event olahraga di darat maupun air.

“Saat ini Jalasena sudah aktif menyisir area pantai dengan total panjang sekitar 30 kilometer. Kami berharap lokasi ini bisa jadi alternatif Jakmori (Jakarta Monday Ride) pesepeda,” katanya.

Direktur Pengembangan Aset PT Jakpro, Gunung Kartiko menambahkan, pihaknya sudah menyusun konsep pengembangan hingga dua tahun ke depan. Khusus untuk pengembangan lahan kontribusi di Pantai Kita seluas 20 hektare, akan dijadikan sebagai fresh market.

Konsepnya, lokasi tersebut menjadi pusat jajanan serba ikan (Pujaseri) dipadukan dengan lokasi penjualan ikan. Pujaseri tersebut bakal melibatkan UMKM masyarakat sekitar.

“Kita akan bikin restoran seafood, tapi langsung seperti fresh market. Jadi nelayan bersandar ke kita, suplai ikannya dari nelayan,” jelasnya.

Ditambahkan Gunung, saat ini proses pembangunan fresh market menunggu proses adminstrasi penyerahan dari pengelola sebelumnya ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setelahnya proses pengerjaan pembangunan fasilitas akan dimulai dan tidak akan melibatkan anggaran melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD).

“Kami bekerja sama dengan pihak eksternal, bentuknya seperti apa, masih kita matangkan. Target kita tahun ini bisa groundbreaking,” tandasnya. (hop)