ISIS(thearabweekly.com)

Kastara.ID, Jakarta – Militer Rusia melancarkan serangan udara di wilayah Suriah yang menewaskan 200 militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Senin (19/4) lalu.

Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Pihak Bertikai Rusia Alexander Karpov mengatakan bahwa serangan itu terjadi di Palmyra, kawasan yang dikenal menjadi salah satu sarang kelompok militan ISIS.

“Menurut data intelijen, militan membangun markas terselubung di dekat Palmyra untuk memberi pelatihan tempur bagi anggota mereka sebelum melancarkan serangan teror di wilayah lain di Suriah dan membuat bom rakitan,” kata Karpov.

Setelah lokasi itu dipastikan lewat sejumlah informasi, jet tempur Rusia melancarkan serangan udara. Sedikitnya 200 militan tewas, 24 truk dengan senjata mesin dan 500 kilogram amunisi dan bom rakitan juga hancur.

Diketahui, ISIS mengambil alih wilayah kota kuno Palmyra dan menghancurkan sejumlah kuil Roma, makam, dan banyak objek peninggalan bersejarah lainnya. Dengan dukungan serangan udara Rusia, pasukan Suriah berhasil mengambil alih Palmyra pada 2016.

Serangan udara itu terjadi setelah kelompok ISIS mengklaim menewaskan dua tentara Rusia yang akan mendaratkan sebuah helikopter di Provinsi Homs, Suriah.

Menurut Karpov, militan merencanakan serangan teror terhadap institusi pemerintah di kota besar sebelum pemilu presiden digelar pada 26 Mei mendatang.

“Kelompok bersenjata ilegal merencanakan serangan terhadap pemerintah di kota besar untuk mengacaukan situasi sebelum pemilu presiden di Suriah,” kata dia. (har)