Darjamuni

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memastikan ketersediaan dan harga pangan strategis memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Adapun pangan strategis tersebut yakni beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang putih, bawang merah, cabai, gula pasir, dan minyak goreng.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai strategi dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan DKI Jakarta, termasuk perluasan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengembangkan market sharenya sehingga semua komoditas pangan dapat dikendalikan, baik ketersediaan dan harga.

“Warga Jakarta tidak perlu khawatir kekurangan pangan, Pemprov DKI Jakarta sudah mempersiapkannya melalui optimalisasi peran BUMD pangan dalam penguasaan komoditas dan intervensi pasar bersama instansi terkait seperti Kemendag, Kementan, Bulog, dan koordinasi optimal dengan para pelaku usaha pangan,” ujarnya, Senin (22/6).

Darjamuni menjelaskan, Dinas KPKP DKI Jakarta terus meningkatkan peran masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan Jakarta mulai dari kegiatan budidaya pertanian perkotaan yang saat ini sedang mengeliat, perubahan perilaku konsumsi seperti sosialisasi peningkatan konsumsi daging beku yang lebih terjamin kehigienisan sanitasinya.

“Selain itu konsumsi cabai kering atau cabai bubuk yang bisa disimpan dan pastinya lebih effisien, diversifikasi olahan pangan, dan lain-lain yang bisa memberikan keuntungan finansial di tingkat konsumsi rumah tangga,” terangnya.

Ia menambahkan, Dinas KPKP telah membangun Sistem Informasi Ketahanan Pangan (SIKP) yang bisa diakses melalui sikp.jakarta.go.id dalam rangka memberikan informasi terkait ketersediaan dan harga pangan bagi warga.

Saat ini, sambungnya, SIKP telah dapat menampilkan informasi harga pangan dan telah terakses dengan Info Pangan Jakarta (IPJ), BUMD, serta pemerintah kabupaten dan kota se-Jabodetabekjur.

“Pengembangan ke depan SIKP dapat memberikan informasi STOK pangan dari semua sumber termasuk STOK di daerah produsen pangan, sehingga informasi STOK pangan di SIKP lebih akurat dan lengkap,” ungkapnya.

Darjamuni menuturkan, upaya lain yang juga digiatkan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta adalah pengembangan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) atau Pasar Mitra Tani yang menjual pangan di bawah harga pasar.

“Saat ini TTIC yang dikelola oleh Dinas KPKP juga telah melayani penjualan online dengan Ojol. Harapan kami ke depan TTIC mampu memberikan kemudahan akses pangan bagi masyarakat dengan harga yang murah dan mudah,” tandasnya. (hop)